UNBK Sebentar Lagi, Tapi 70 Persen SMP di Pandeglang Belum Memiliki Komputer

Kasi Sarana Prasarana SMP Dindikbud Pandeglang, Rifai saat Ditemui di Kantornya (Foto. Syamsul/Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang menyebut, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bakal berlangsung tiga hari sebelum bulan suci ramadhan tahun 2020 ini. Namun, masih ada beberapa sekolah yang belum memiliki fasilitas penunjang UNBK, seperti komputer.

Kasi sarana dan prasarana bidang SMP, Rifai  mengaku, dari 151 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di kabupaten Pandeglang baru ada 30% yang sudah bisa dikatakan mandiri untuk pelaksanaan UNBK. Akan tetapi, hal tersebut bukan alasan untuk menjadi penghalang pelaksanaan UNBK.

“Untuk yang pelaksanaannya secara mandiri itu sekitar kurang lebih 30%,” kata Rifai saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/03/2020)

Lanjut Rifai, banyak yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan UNBK agar tidak menjadi kendala saat proses ujian berlangsung. Mulai dari kelistrikan hingga server.

“listriknya harus dipastikan jangan sampai mati pada saat pelaksanaan UN. Kemudian, lalu kaitan servernya bermasalah atau tidak. Itu juga harus dipastikan kesiapan sarana penunjang nya,” ucapnya.

Menurut dia, mengingat jumlah komputer yang dimiliki sekolah tidak berbanding lurus dengan jumlah banyaknya siswa yang melaksanakan UNBK. dengan demikian, proses UNBK dibagi menjadi tiga sesi.

“Kalau misalkan muridnya ada 100, itu bisa dibagi menjadi tiga sesi apabila komputer nya tidak cukup. Namun, minimal memiliki 30 komputer dan 10 untuk cadangan agar apabila ada yang rusak bisa di gunakan,” ujarnya.

Selain itu sambung Rifai, masih ada beberapa sekolah yang jarak tempuhnya jauh. untuk siswa bisa bergabung dengan sekolah lain untuk bisa melaksanakan proses UNBK. Padahal dia mengaku, sudah berupaya mendorong agar seluruh sekolah SMP bisa terpenuhi fasilitas penunjang untuk bisa melakukan UNBK mandiri.

“Belum juga ada beberapa sekolah di wilayah selatan itu ada beberapa sekolah yang memang, sedikit menggabung nya jauh. Kita dorong baik itu dari bantuan, kemudian bantuan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat,” pungkasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait