SERANG, BINGAR.ID – Sejak Kamis (23/4/2020) lalu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang menghentikan sementara pelayanan uji KIR. Hal itu dilakukan, untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19.
Kepala Dishub Kabupaten Serang, Hedi Tahap mengatakan, pelayanan uji KIR dapat dilakukan kembali, setelah pihaknya memiliki Alat Pelindung Diri (APD) yang diusulkan untuk kelengkapan para petugas uji. Keberadaan APD dinilai penting, karena antara petugas uji KIR dengan pemilik kendaraan, melakukan interaksi langsung.
“Uji KIR dihentikan dulu sementara. Kami sedang mengajukan pengadaan APD untuk petugas, agar keamannya terjamin dan terhindar dari penyebaran Covid-19,” kata Hedi, Senin (27/4/2020).
Katanya, target retribusi pelayanan uji KIR tahun ini sebesar Rp1,3 Miliar. Hingga akhir Maret, sudah terealisasi sebesar Rp300 Juta. Oleh karena itu, pihaknya khawatir target tersebut tak tercapai, jika uji KIR dihentikan dalam waktu yang cukup lama.
“Ada sekitar 9.000 kendaraan, yang biasanya kita uji, dalam setahun. Tidak hanya kendaraan dari Kabupaten Serang saja, tapi dari luar daerah juga. Makanya, jika pelayanan uji KIR dihentikan sayang juga,” tandasnya.
Sementara, petugas uji KIR Dishub Kabupaten Serang, Sutrisno mengaku, penghentian pelayanan uji KIR berlaku bukan hanya di Dishub Kabupaten Serang. Tapi semua daerah se-Provinsi Banten.
“Kita tidak tahu, sopir yang bawa mobil ke sini (untuk uji KIR, red) habis dari mana saja. Kalau ada APD, kita sanggup memberikan pelayanan seperti biasa,” ujar Sutrisno.
Menurutnya, uji KIR kendaraan oleh pemiliknya sangat penting. Untuk mengetahui kondisi kendaraan, apakah laik jalan atu tidak. Biasanya, jika ada komponen yang rusak, disarankan untuk diperbaiki dulu.
“Sehari, kita bisa memeriksa 70 sampai 80 kendaraan. Uji KIR itu, dalam setahun dua kali. Yang paling penting, terutama mobil angkutan. Besaran biayanya, tergantung jenis kendaraannya,” imbuhnya. (Sajid/Red).
