SERANG, BINGAR.ID – Produk anyaman bambu di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang terus menunjukkan kualitas. Tak heran, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilatih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang semakin variatif memproduksi anyaman bambu.
“Pelatihan ini sebetulnya rutin dalam rangka meningkatkan kualitas, kemudian juga untuk model anyaman bambu karena mereka bersaing di pasar,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasaha. Rabu (2/9/2020).
Baca Juga : Bupati Tatu Minta Masyarakat Tidak Kisruhkan Bansos Pusat
Sebanyak 40 perajin dilatih cara membuat produk-produk anyaman bambu selama dua hari. Pelatihan tersebut digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang.
Menurut Tatu, para pelaku UMKM terus dilatih agar dalam membuat kerajinan anyaman bambu terus lebih baik secara kualitas, serta beraneka jenis. Hal tersebut agar produk anyaman bambu mengikuti kebutuhan pasar.
“Para perajin diarahkan untuk memproduksi apa yang dibutuhkan masyarakat atau pasar,“ ucapnya.
Baca Juga : Bertani Bonsai di Halaman Rumah, Pria di Pandeglang Hasilkan Jutaan Rupiah
Sebelumnya, para perajin di Kecamatan Bandung masih dominan membuat tempat nasi dari anyaman bambu. Akan tetapi untuk saat ini, sudah ada beberapa model desain yang lain seperti tempat telor asin dan lain-lain.
“Di Kecamatan Cikande ada yang produksi telor asin enak rasanya, saya ingin agar digabungkan tempatnya dari sini (Kecamatan Bandung). Nanti jadi telor asin khas Kabupaten Serang seperti daerah lain di Tasikmalaya,” ungkapnya.
Tatu meminta kepada para perajin untuk tetap semangat dalam menjalankan usahanya meski itu bukan hal yang mudah. Pastinya, berbagai persoalan terus berdatangan.
Baca Juga : Kartini, Simbol Perjuangan Kesetaraan Gender
“Pemda pasti membantu, terus saja nanti juga jadi besar. Karena ini salah satu upaya Pemkab Serang menangani pandemik covid-19 secara ekonomi melemah, jadi kita terus kasih dorongan,”tuturnya.
Sementara Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan, sebanyak 40 orang yang mengikuti pelatihan dari lima desa di Kecamatan Bandung. Setiap desa mengirim lima orang.
“Kita dorong mereka agar membuat pernak pernik, cinderamata agar hasil kerajinannya masuk hotel-hotel. Ke depan kita akan buat industri terpadu, seperti dari Cikande produksi telor asin sedangkan dari Kecamatan Bandung tempatnya,” tandasnya. (Syamsul/Red)