BINGAR.ID – Beribadah puasa di bulan suci Ramadhan merupakan perbuatan yang wajib dikerjakan oleh umat muslim. Saat menjalankan ibadah tersebut, tentunya ingin melaksanakannya dengan baik supaya mendapat pahala.
Namun, keinginan beribadah dengan baik kadang tak selalu mudah dilaksanakan. Selalu ada momen yang membuat manusia ragu, misal berkumur saat wudhu yang berisiko membatalkan puasa.
Berkumur merupakan langkah ketiga setelah niat dan membasuh tangan ketika berwudhu. Saat berkumur ada risiko menelan air yang bisa membatalkan puasa Ramadhan.
Dengan risiko tersebut, bagaimana cara wudhu saat puasa supaya tidak batal? Wudhu adalah syarat wajib sholat sehingga tak bisa ditinggalkan, kecuali dalam kondisi tertentu.
“Ketika wudhu saat puasa sebetulnya tidak disarankan berkumur berlebihan. Cukup bilas mulut dan langsung keluarkan airnya,” kata Shabbir Hassan seorang penghafal Al-Qur’an.
Selain saat kumur, menghirup air ke dalam hidung saat wudhu juga bisa membatalkan puasa seorang muslim. Padahal, puasa tidak boleh menjadi halangan muslim menyempurnakan wudhunya. Seperti dalam hadits yang diceritakan ‘Asim bin Laqit bin Sabirah dari ayahnya.
أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
Artinya: “Sempurnakanlah wudhu, bersungguh-sungguhlah ketika istisyaq (menghirup air ke dalam hidung), kecuali ketika kamu sedang puasa.” (HR Nasa’i)
Terkait hadits tersebut, Imam Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawi’ah menjelaskan orang yang puasa juga harus kumur dan istisyaq. Cara wudhu saat puasa supaya tidak batal adalah jangan terlalu keras atau berlebih-lebihan hingga masuk ke kerongkongan yang bisa membatalkan puasa.
Kategori berlebih-lebihan saat kumur dijelaskan Muhammad bin Al-Khatib Asy-Syarbini dalam buku Mughnil Muhtaj. Berlebih-lebihan saat kumur adalah memasukkan air hingga ujung langit-langit mulut serta mengenai sisi gigi dan gusi. Dengan penjelasan ini, muslim wajib serius dan hati-hati supaya air yang digunakan tidak membatalkan puasa.
Kewajiban tidak berlebih-lebihan saat kumur dan istisyaq juga dijelaskan Asy-Syarbini dalam Mughnil Muhtaj. Menurutnya, berlebih-lebihan hingga air masuk ke dalam tubuh membatalkan puasa sesuai penjelasan madzhab Syafi’i. Orang yang sedang puasa dilarang melakukan hal berlebih-lebihan termasuk saat kumur dan istisyaq.
Namun berbeda halnya jika air tertelan secara tidak sengaja meski sudah hati-hati, sesuai tuntutan cara wudhu saat puasa. Kondisi tersebut tidak membatalkan puasa sehingga muslim tak perlu khawatir. (Fauzan/Red)