PANDEGLANG, BINGAR.ID – Tingginya kebutuhan masyarakat menjelang lebaran Idulfitri 1441Hijriah, membuat masyarakat rela berkerumun disejumlah pusat perbelanjaan di Kabupaten Pandeglang.
Seperti yang terlihat di Pasar Badak Pandeglang. Padahal di tengah pandemi Covid-19, pemerintah sudah mengimbau supaya masyarakat membatasi diri berkumpul demi mencegah penyebaran Covid-19.
Ironisnya, tidak ada protokol kesehatan yang diterapkan pengunjung pasar. Padatnya pasar hampir tidak tercipta batas jarak aman. Bahkan tidak semua pengunjung juga memakai masker.
Kebiasaan suka cita dalam menyambut lebaran setiap tahun belum bisa dihilangkan oleh masyarakat. Hal itu setidaknya diutarakan seorang pengunjung Pasar Badak Pandeglang, Risma Fatmawati. Euforia ketika lebaran seakan mengalahkan rasa takut. Risma bahkan mengaku tidak lagi khawatir dengan penularan Covid-19.
“Mau bagaimana lagi, ini kan sudah hampir mau lebaran, kita kan sebagai kaum ibu-ibu yang hobi berbelanja, tidak bisa menahan diri mengikuti anjuran pemerintah. Disebut takut corona ya kami juga takut, tapi kan hari raya sebentar lagi, sudah lumrah juga kalau mau lebaran warga tumpah di pasar,” kata Risma, Minggu (17/5/2020).
Dia membantah jika dikatakan tidak patuh dengan imbauan pemerintah. Namun hal ini dianggapnya sebagai kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi pemerintah. Lagipula keinginan masyarakat untuk merayakan Idulfitri dengan normal lebih tinggi.
“Tipikal warga Pandeglang itu istilahnya malapah gedang, kemudian orangnya ya gitu, masyarakat dilarang untuk berkerumun, tetap aja kebiasaannya ke pasar ya ke pasar aja, yang kuli ya kuli aja, corona ya corona, jadi mau bagaimana pun susah mengaturnya. Kalau saya lagi cari baju ini untuk adik,” ucapnya sambil berlalu.
Senada disampaikan pengunjung pasar lainnya, Entin. Dia mengaku memilih ke pasar ingin membeli kebutuhan, bukan untuk berkerumun. Entin malah tidak heran dengan ramainya aktivitas di pasar saat ini meski dibayang-bayangi wabah Covid-19.
“Setiap orang yang ke pasar itu kan belanja, mau beli barang. Tetap saja yang namanya pasar kan tempatnya banyak orang, kalau sepi namanya kuburan. Kalau menurut saya wajar di pasar ramai, apalagi sebentar lagi lebaran, kalau saya mau beli bahan makanann untuk berbuka dan sahur,” tandasnya. (Syamsul/Red).