PANDEGLANG, BINGAR.ID – Balai Besar Wilayah Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) memeriksa kelengkapan sarana dan prasarana sebagai persiapan menghadapi bencana.
Untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, BBWSC3 menyiagakan sejumlah peralatan berat seperti excavator sebanyak enam unit, enam unit kendaraan alat angkut, sebuah kapal keruk atau dredger, serta dua unit mesin perahu.
“Kita kan tidak tahu bencana terjadi kapan dan bentuknya apa, untuk itu kita harus siap sedia semua. Mulai dari peralatan alat berat, alat angkut. Kalau tidak siap kan repot, yang jadi korban masyarakat,” ujar Kepala BBWSC3, Saroni Soegiarto saat mengecek sejumlah excavator di BBWSC3 Pandeglang, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Jokowi Teken Pedoman Penanggulangan Bencana Untuk Jangka Waktu 25 Tahun
Sebelumnya, BBWSC3 bersama beberapa instansi terkait melakukan apel kesiapsiagaan untuk membangun koordinasi lintas instansi sebagai persiapan penanggulangan kejadian bencana di Banten.
“Apel siaga ini untuk memperkuat koordinasi dalam penanggulangan bencana di Banten. Hal ini harus bersama-sama kita sikapi untuk meminimalisir jatuhnya korban dan mengurangi dampak kerusakan. Walaupun kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Namun kita harus siap menghadapinya,” bebernya.
“Apel kesiapsiagaan dengan instansi yang terlibat, supaya terjadi bencana semua sudah siap. Yang urus pengungsi ada, yang pembukaan jalan ada, dan suplai air juga sudah ada,” sambung dia.
Baca juga: 2.059 Bencana Alam Terjadi di Indonesia Selama Tahun 2020
Saroni menyebut, Banten memiliki kerawanan bencana yang tinggi. Dari 14 jenis bencana di Indonesia, 13 diantaranya berpotensi terjadi di Banten.
“Yang paling dominan adalah bencana banjir, longsor, dan banjir bandang,” sebutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten, Wida Nurfaida mengungkapkan, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai alat berat yang disiagakan dimasing-masing PPK. Terutama di lokasi rawan banjir dan longsor, seperti kawasan perbatasan Rangkasbitung-Bogor.
“Kami sudah menyiagakan alat-alat berat dimasing-masing PPK yang siaga selama 24 jam. Terutama di lokasi yang rawan banjir dan longsor, seperti di wilayah Cigelung,” sebutnya.
Baca juga: Kabupaten Serang Kerap Dilanda Tiga Bencana Alam
Bukan hanya itu, jembatan-jembatan yang rawan juga sudah didata. Hanya saja dia menyebut, kondisi jembatan di Banten saat ini hampir seluruhnya sudah mantap sehingga diperkirakan tidak begitu terdampak ketika diterjang banjir.
“Kami juga sudah mendata jembata-jembatan yang rawan, kami sudah terindikasi, karena kami selalu update. Mostly yang kategori di atas 3 di Banten sudah jarang,” tutupnya. (David/Ahmad/Red)