TANGERANG, BINGAR.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tangerang mengumumkan hasil analisisnya terhadap peristiwa kegempaan yang terjadi di Provinsi Banten selama bulan Agustus 2020. Dari hasil analisis itu, BMKG menyebut, Banten diguncang 36 gempa bumi tektonik.
Jumlah itu lebih rendah sekitar 56% frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan periode bulan Juli 2020, yang mana tercatat terjadi 81 kejadian gempa bumi.
“Sebaran pusat gempa bumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang dalam keterangan tulisnya, Selasa (1/9/2020).
Rata-rata, kekuatan gempa yang terjadi selama bulan Agustus, berkekuatan 3-5 magnitudo.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi pada periode tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal (h<60 km) sebesar 89% (32 kejadian) sedangkan di kedalaman menengah (60 km ≤ h < 300 km) sebesar 11% (4 kejadian) dan tidak terdapat gempa bumi dalam (h ≥ 300).
Dari 36 gempabumi yang terjadi, terdapat satu gempa bumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat, yaitu gempa bumi yang terjadi hari Rabu (26/8/2020) pada pukul 06:27 WIB dengan kekuatan magnitudo 5.3.
“Gempa itu berpusat pada koordinat 6.71 LS – 104.57 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 112 km Barat Daya Sumur, Kabupaten Lebak, Banten dengan kedalaman 10 km. Berdasarkan laporan, gempa bumi ini dirasakan IV MMI di daerah Labuan, II MMI di daerah Pandeglang, dan I-II MMI di daerah Tanggamus,” tandas Suwardi. (Ahmad/Red)