LEBAK, BINGAR.ID – Petani di selatan Kabupaten Lebak, kembali dibuat kelabakan. Setelah sempat dibuat kesal dengan pasokan pupuk urea yang langka, kini mereka kembali mengeluhkan soal harga.
Pasokan pupuk urea di daerah tersebut memang sudah tersedia setelah sempat sulit didapat beberapa hari lalu. Akan tetapi kini harganya malah tak terkendali. Sebab, harga jualnya meningkat lebih dari dua kali lipat.
Baca juga: Masuki Musim Tanam, Petani di Lebak Selatan Kesulitan Dapat Pupuk Urea
“Musim tanam kemarin harga pupuk urea itu hanya Rp3.000 per kilogramnya. Tapi sekarang kok Rp7.000 per kilonya. Ini terlalu mahal,” keluh Anwar Taufik, petani asal Kecamatan Wanasalam, Kamis (12/11/2020).
Dia mengaku heran dengan kenaikan harga pupuk tersebut. Padahal saat ini sejumlah petani mulai memasuki masa tanam. Akibatnya, para petani terpaksa menunda menanam hingga harga pupuk kembali stabil.
“Sudah mulai masuk musim tanam. Secara pribadi saya menunda untuk membeli pupuk dulu, nunggu harganya turun lagi saja baru beli,” katanya.
Baca juga: Kelangkaan Pupuk Urea di Banten Selatan karena Keterlambatan Distribusi
Dia berharap agar pemerintah daerah bisa hadir di tengah kesulitan yang saat ini dirasakan masyarakat. Pasalnya, mayoritas warga Kecamatan Wanasalam didominasi oleh petani. Apabila hal ini tidak digubris, maka bakal membawa dampak yang buruk bagi keberlangsungan petani Wanasalam.
“Sebagian besar di lingkungan Kacamatan Wanasalam mayoritas pengahsilannya dari bertani. Tapi, ini malah tinggi jauh berbeda harga pupuknya. Dalam hal ini pemerintah harus hadir untuk menyikapi hal demikian,” tandasnya. (Syamsul/Red)