PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebagian besar sarana dan prasarana dipuluhan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang masih minim.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang memperkirakan, sekitar 70 persen dari total SMP yang dikelola Dindikbud, belum memiliki fasilitas penunjang yang lengkap.
“Sekolah yang belum memenuhi sarana itu seperti tidak memiliki ruang belajar yang memadai, tidak mempunyai perpustakaan, laboratorium, baik IPA atau komputer, kantin, dan mushola,” ujar Kepala Seksi Sarana Prasarana SMP pada Dindikbud Pandeglang, Rifai, Selasa (10/3/2020).
Akibat dari kurangnya sarana itu, terkadang pihak sekolah harus memanfaatkan ruangan lain sebagai alternatif mengatasi minimnya fasilitas penunjang.
“Misal kurangnya ruang belajar, diakali dengan memanfaatkan lab komputer untuk menampung aktivitas belajar siswa,” sambungnya.
Rifai mengakui belum meratanya berbagai sarana di SMP se-Pandeglang, berdampak terhadap kualitas pendidikan. Salah satunya angka kelulusan SMP Kabupaten Pandeglang yang masih dijajaran terbawah diantara kabupaten kota lain di Provinsi Banten.
“Hal itu berpengaruh terhadap kualitas pendidikan siswa. Tapi itu hanya salah satunya saja,” jelas Rifai.
Namun begitu Rifai menjelaskan, Dindikbud terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik melalui pembenahan sarana penunjang.
“Tahun ini saja Dindikbud akan membangun tiga ruang kelas baru untuk tiga SMP. Masing-masing SMPN 1 Panimbang, SMPN 1 Menes, dan SMPN 2 Banjar,” bebernya.
Tidak cuma itu, rehabilitasi sarana penunjang juga akan dilakukan tahun ini meliputi rehabilitasi lab IPA, ruang guru, perpustakaan, hingga rumah dinas guru.
“Rumah dinas yang diperuntukkan bagi sekolah yang jauh, seperti SMPN 3 dan 4 Cimanggu,” terangnya. (Ahmad/Red).