PANDEGLANG, BINGAR.ID – Yayasan Konservasi Selat Sunda (YKSS) dan Tanjung Lesung Resort, Sabtu (21/11/2020) meluncurkan Rhino Dive Academy (sekolah menyelam) pertama di Provinsi Banten. Acara peluncuran yang digelar di Lalassa Beach Club Tanjung Lesung tersebut secara resmi dibuka oleh Sekretaris Umum Paguyuban Urang Banten (PUB), H. Eden Gunawan.
Hadir dalam acara tersebut, Managing Director PT. Banten West Java, Rully Lasahido, Peneliti Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Terry L. Kepel, Anggota DPRD Banten, Yoyon Sujana dan Asda III, H. Kurnia Satriawan.
Dalam sambutannya, H. Eden menyampaikan berdirinya Rhino Dive Academy merupakan langkah awal Banten akan mengalami kemajuan pada masa mendatang.
Baca juga: Peran Penting Terumbu Karang yang Kini Sering Diabaikan
“Sekolah menyelam ini tentunya tidak hanya melatih untuk pandai menyelam, tapi juga akan menyampaikan pesan-pesan konservasi terhadap para calon penyelam. Kelak, mereka ini, tidak hanya akan menjadi penyelam profesional, tapi juga sebagai agen perubahan pada masyarakat untuk medorong lebih perhatian/peduli terhadap kelestarian lingkungan, khususnya bawah laut,” katanya.
Ketua YKSS, Arief Nuryadin menyatakan, pendirian Rhino Dive Academy ini sangat besar manfaatnya dalam mendukung Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang dengan mendidik dan melatih masyarakat agar memiliki keahlian menyelam bersertifikat atau diakui eksistensinya skala nasional maupun internasional.
Arief mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan peluncuran Rhino Dive Academy.
Baca juga: 650 Ribu Ton Sampah Cemari Laut Setiap Tahun, Terumbu Karang Terancam Rusak
Managing Director PT. Banten West Java, Rully Lasahido, memaparkan, Rhino Dive Academy telah diinisiasi beberapa tahun lalu.
“Saya bersyukur hari ini secara resmi sekolah menyelam diluncurkan dan semoga berjalan lancar dan dapat menghasilkan generasi-generasi penyelam yang profesional yang pada akhirnya akan mendukung Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang dan kemajuan sektor wisata di Provinsi Banten,” kata Rully.
ASDA III Kabupaten Pandeglang, Kurnia Satriawan menjelaskan, pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengatasi semua persoalan/permasalahan pembangunan. Dibutuhkan peran serta aktif seluruh elemen masyarakat.
“Kami sangat bersyukur, ternyata elemen/komunitas masyarakat di Pandeglang sudah banyak yang mendukung tugas dan fungsi pemerintah. Salah satunya dengan didirikannnya Rhino Dive Academy oleh YKSS didukung oleh manajemen Tanjung Lesung Resort,” tandasnya.
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset kelautan, Terry L. Kepel menyatakan telah melakukan beberapa riset di Banten terkait penataan ruang kelautan dan hasilnya sudah banyak yang diaplikasikan, salah satunya mitigasi bencana.
“Banten memang memiliki potensi bencana besar, diperlukan upaya Bersama untuk melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan yang dimulai dari potensi lokal/masyarakat,” tuturnya.
Baca juga: Karang Bale, Spot Snorkling Keren di Pandeglang
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten, Yoyon Sujana siap mendukung keberadaan Rhino Dive Academy dan program-program konservasinya.
“Acara ini terkait dengan tugas saya di DPRD sebagai wakil rakyat, urusan kelautan. Kami siap mendukung dan berharap pada komunitas yang hadir di sini bisa memberikan masukan-masukan kepada wakil rakyat di Provinsi. Insya Allah, masukan dari rekan-rekan akan dijadikan bahan bagi kami untuk dibahas Bersama stakeholders terkait,” katanya.
Ditegaskan, semua komunitas pecinta lingkungan diharapkan untuk terus meningkatkan semangat juang, kebersamaan dan kemandirian dalam memikirkan solusi untuk kebaikan umat manusia.
“Tanpa semangat, upaya dan usaha apapun yang kita akan lakukan akan sia-sia. InsyaAllah, pemerintah dalam hal ini dewan akan mendukung penuh gerakan dari rekan-rekan komunitas ini,” tandasnya. (Red)