JAKARTA, BINGAR.ID – Realisasi investasi masuk ke Indonesia pada kuartal III tahun 2020 tercatat sebesar Rp611,6 triliun. Jumlah itu menyentuh diangka 74,8 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, jumlah investasi pada periode Januari-September 2020 naik 1,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp601,3 triliun.
Bahlil merinci realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi.
Baca juga: Berbenturan Dengan RTRW, Sejumlah Investasi di Pandeglang Mandeg
Realisasi PMDN naik 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp283,5 triliun.
Selanjutnya, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen dari total investasi. Realisasi PMA justru turun 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp317,8 persen.
“Masa kritis realisasi investasi di 2020 pada era pandemi covid-19 sudah terlewatkan, krisis investasi itu terjadi di kuartal II 2020, dimana realisasi hanya Rp190 triliun,” ujar Bahlil dalam paparan Realisasi Investasi Kuartal III 2020, Jumat (23/10/2020).
Sementara itu, khusus untuk periode kuartal III 2020 tercatat realisasi investasi Indonesia sebesar Rp209 triliun atau naik 1,6 persen dari tahun lalu.
Baca juga: 4 Investasi Menjanjikan di Tengah Covid-19
Pada kuartal III 2020, realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp102,9 triliun naik 2,1 persen. Sedangkan, realisasi PMA sebesar Rp106,1 triliun, naik 1,1 persen.
Berdasarkan sektornya, terlihat aliran investasi periode Januari-September, terbesar mengalir pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp108,4 triliun.
Kemudian, investasi mengalir ke sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp72,9 triliun. Lalu, ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya Rp69,8 triliun.
Baca juga: Pemerintah Pangkas Daftar Negatif Investasi, Kini Sisa Enam Bidang
Disusul dengan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp55,2 triliun. Berdasarkan negara asal, aliran modal mayoritas berasal dari Singapura mencapai US$7,1 miliar.
Disusul dari China sebesar US$3,5 miliar, Hong Kong US$2,5 miliar, Jepang US$2,1 miliar, dan Korea Selatan US$1,1 miliar.
Dari investasi ini, penyerapan tenaga kerja tercatat sebanyak 861.581 orang. Penyerapan tenaga kerja ini dilakukan untuk 102.276 proyek. (Ahmad/Red)