PANDEGLANG, BINGAR.ID – Bulan ini, sebagian besar petani di Kabupaten Pandeglang mulai melakukan panen raya. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang mencatat, potensi panen raya Maret 2021, diperkirakan mencapai sekitar 19.638 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Distan Pandeglang, Iping Saripin menuturkan, prediksi itu berdasarkan data dari luas tanam yang masuk sejak tiga bulan sebelumnya.
Baca juga: 109.597 Hektare Sawah di Banten Diperkirakan Panen Raya Maret-April
“Luasan panen raya tersebut berpotensi menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 117.990 ton, gabah kering giling 101.471 ton, dan 63.927 ton beras,” sebutnya, Jumat (19/3/2021).
Menurutnya, setelah puncak panen raya bulan Maret berakhir, bulan selanjutnya masih ada panen namun dengan jumlah yang lebih kecil. Yang mana diperkirakan bulan April hanya terjadi panen di lahan seluas 9.563 hektare.
Soalnya, puncak masa panen setiap tahun di Pandeglang hanya terjadi satu kali, yakni diperiode Maret hingga April. Namun begitu Iping memastikan, sepanjang tahun petani di Pandeglang selalu melakukan panen sehingga ketersediaan gabah dan beras selalu terpenuhi.
Baca juga: Duh! Pemerintah Bakal Impor Beras Lagi 1 Juta Ton
“Biasanya untuk wilayah selatan ada periode puncak. Sedangkan utara puncaknya kadang-kadang tidak merata, hampir ada sepanjang tahun sehingga memang dari sisi ketersediaan gabah, beras, selalu tersedia,” beber Iping.
Adapun nilai jual gabah tahun ini disebutnya berkisar antara Rp4.000 hingga Rp4.200 per kilogram untuk kualitas bagus. Sedangkan gabah yang dipanen secara manual, dihargai sekitar Rp3.800 sampai Rp3.900 ratus per kilogram.
“Target sasaran tanam tahun ini 138,683 hektare, target panen 132,485 hektare, lalu untuk produksi 774,379 ton dengan target rata-rata per hektare mencapai 4,9-6 ton per hektare,” sebutnya.
Baca juga: Pemerintah Klaim Impor Beras untuk Intervensi Harga
Untuk mengantisipasi anjloknya harga, dia menerangkan pemerintah sudah mengalokasikan kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli beras dari petani lokal. Bukan cuma itu, pihaknya juga sedang berupaya untuk menitipkan beras petani lokal di program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Ada peluang untuk BPNT. Kalau yang sudah berjalan adalah bekerjasama dengan BUMD yang membeli beras petani untuk ASN,” tutupnya. (Ahmad/Red)