PANDEGLANG, BINGAR.ID – Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Pandeglang mencatat selama pandemi Covid-19 terdapat 48 anak yang kehilangan orang tua yang meninggal akibat terpapar Covid.
Sakti Peksos Pandeglang, Aang Ahmed mengaku, pihaknya sudah melakukan pendataan agar anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya bisa terus berkelanjutan dalam menempuh pendidikannya.
“Ini bantuannya khusus bagi anak yang orang tuanya meninggal karena Covid. Rencananya bantuan itu melalui bank dan penyalurannya pun akan dikawal. Karena bantuannya akan diperuntukan dengan kebutuhan anak tersebut itu. Apa misalnya? Sepatu atau pakaian sekolah. Atau sandang pangan dan papan,” sebut Aang, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Butuh Blueprint Perlindungan Anak yang Konkret dan Komprehensif
Akan tetapi, sampai sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan besaran bantuan yang nantinya bakal diterima oleh anak tersebut.
“Untuk nominal kami belum tahu berapa,” katanya.
Ditegaskannya, bantuan untuk anak yatim yang orang taunya meninggal karena Covid-19 bersumber dari Kementrian Sosial. Nantinya akan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.
“Bantuan ini akan melalui langsung dari balai yang ditunjuk langsung oleh Kementrian Sosial yang akan diterima oleh Pemerintah Daerah yang ada di daerah masing-masing,” tuturnya.
Baca juga: 30 Calon Orang Tua Ajukan Hak Asuh Bayi Perempuan yang Dibuang di Kebun Sawit
Terpisah, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyambut baik akan adanya bantuan dari pemerintah pusat yang bakal diperuntukan bagi anak yatim. Karena, dimasa usia anak yang terbilang masih produktif mereka perlu mendapat perlindungan serta jaminan dari negara.
“Mulai nanti dari logistiknya, lalu bagaimana masa depan dunia pendidikannya itu kita harus tangani dengan betul-betul agar mereka bisa menjadi kuat untuk menjadi calon pemimpin yang lahir di tengah pandemi itu menjadi tanggung jawab kita,” tandasnya. (Syamsul/Red)