Puluhan Anak Berkebutuhan Khusus Dilatih Buat Kerajinan di Rumah Autis

Saat ini Rumah Autis memiliki 30 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). (Istimewa)

TANGERANG, BINGAR.ID – Guna memberikan bekal keterampilan dan menyiapkan kemandirian pada anak-anak di Rumah Autis, Lembaga Cahaya Keluarga Fitrah, Kecamatan Periuk, dilatih kemampuannya agar tetap produktif dengan berbagai karya yang dihasilkan.

“Rumah Autis bergerak dibidang sosial, anak-anak kebutuhan khusus sekolah di sini, kami latih mereka untuk produktif dan memiliki keahlian diberbagai bidang yang memang mereka sukai,” ungkap salah seorang guru Rumah Autis, Dwi Astuti.

Baca juga: Belum Kerja atau Kuliah Usai Lulus Sekolah? Lakukan Empat Hal Ini

Ia menuturkan, hingga saat ini Rumah Autis memiliki 30 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam aktivitas sehari-hari di sekolah, anak-anak Rumah Autis diberikan pendidikan kompetensi, mulai dari memasak, menyanyi hingga menjahit.

“Namun, dari berbagai pelatihan, salah satu yang paling produktif adalah kelas keterampilan pernak-pernik bros. Selain bros, anak-anak juga produksi gelang, kalung, juga suvenir,” jelasnya.

Kata Astuti, hingga saat ini produk aksesoris buatan anak-anak ABK sudah diperjualbelikan ke berbagai daerah. Produk anak-anak Rumah Autis didominasi untuk pesanan suvenir pernikahan.

“Pendapatan dari hasil jual beli produk ini, kami pergunakan untuk segala aktivitas Rumah Autis karena sekolah di sini tanpa dipungut biaya pendidikan. Yang terpenting, anak-anak tumbuh dan memiliki kemampuan untuk dapat bersaing di pasar global,” ungkapnya.

Baca juga: Mendikbud: Pembukaan Sekolah di Zona Hijau Harus Dapat Restu Orang Tua

Selain memiliki kemampuan produksi aksesoris. Salah satu anak Rumah Autis juga ada yang hafal beberapa surat al quran.

“Alhamdulillah, di sini banyak anak-anak yang spesial. Kami punya Jerico Sukoco, salah satu anak yang khatam al quran, berbagai surat kita sebut, insyaallah Jerico bisa lafalkan,” kata salah seorang guru, Eni Widayati.

Melalui Rumah Autis, diharapkan para ABK dapat tumbuh dan berkembang dengan berbagai keahlian, karena kekurangan bukanlah penghalang untuk berkarya. (Sajid/Red)

Berita Terkait