Puing-puing Kerusakan Bangunan Akibat Angin Kencang di Pandeglang Mulai Dibersihkan

Petugas dari TNI dan BPBD Pandeglang sedang membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat sapuan angin kencang (Foto: David/Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Puing-puing kerusakan bangunan akibat sapuan angin kencang di Kampung Mauk Mangkubumi, Kecamatan Pandeglang pada Rabu (14/10/2020) mulai dibersihkan. Proses pembersihan puing-puing itu dilakukan oleh masyarakat dibantu personel TNI dan petugas dari BPBD Pandeglang.

Berdasarkan catatan dari pihak kecamatan, di kampung ini sebanyak 24 bangunan mengalami kerusakan, meliputi rumah, pondok pesantren, dan fasilitas umum lainnya. Empat bangunan mengalami rusak berat, salah satunya adalah bangunan Posyandu.

Pemilik pondok pesantren Madinatul Khoir Lilqur’an yang menjadi ikut mengalami kerusakan, Ustad Muniri menceritakan, saat kejadian angin kencang di pesantren Tahfiznya itu sedang melakukan persiapan untuk menghafal Al-Qur’an.

Baca juga: Angin Kencang Sapu Puluhan Rumah di Pandeglang

“Lagi ngaji persiapan untuk menghafal Qur’an. Tiba-tiba angin besar jadi angin dulu terus ambruk, baru hujan, terus petir. Ada setengah jam. Saat kejadian itu saya bersama istri, anak dan santri berlindung di kamar, kami berlindung di belakang pintu,” ungkapnya, Kamis (15/10/2020).

Saat kejadian itu kata Ustadz Muniri, bangunan pesantren miliknya yang berada di lokasi dekat dengan lembah itu terbawa angina. Beruntung ada bangunan toilet yang menjadi penahan.

“Kalau enggak kehalang sama wc kayaknya terbang. Jadi pas kebawa angin itu mentok ke wc, kobong itu keangkat sekitar dua meter,” kenangnya.

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Dua Rumah di Pandeglang Tertimpa Pohon Tumbang

Kasi Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Pandeglang, Emil Salim mengaku, pihaknya hanya mendata bangunan yang mengalami rusak berat. Menurutnya ada 9 rumah yang rusak berat di Kampung Mauk Mangkubumi.

Dia menyebut, kerugian pada bencana angin kencang di Kecamatan Pandeglang dan Karang Tanjung ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Total kerugian sekitar 200 juta,” tutupnya.

Baca juga: 2.059 Bencana Alam Terjadi di Indonesia Selama Tahun 2020

Sementara Camat Pandeglang, Melly Dyah Rahmalia menerangkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk memberikan bantuan terhadap rumah dan pesantren yang rusak.

“Ini sudah koordinasi juga sama BPBD dan Dinsos. Kalau di Kecamatan Pandeglang ini yang paling parah cuma di sini saja (Kampung Mauk Mangkubumi, red), pesantren dua, yang satu salafi yang satu tahfiz. Kalau rumah-rumah rusak sedang,” katanya.

Ia mengaku, saat ini sudah mendistribusikan bantuan untuk para korban bencana alam itu.

“Bantuan dari kecamatan, beras, mi instan, susu bayi dan dot, makanan, gula, kopi, teh, pampers,” bebernya. (David/Red)

Berita Terkait