JAKARTA, BINGAR.ID – Nasi Tumpeng selama ini identik dengan sejumlah perayaan. Baik syukuran, upacara keagamaan, maupun acara tradisional. Nasi tumpeng kerap menarik perhatian karena bentuk dan tentu saja isinya yang tak jarang menggugah selera.
Ternyata bukan hanya bentuknya saja yang disusun dengan komponen yang menarik. Nasi tumpeng ternyata memiliki filosofi tersendiri.
Baca juga: Tingkatkan Sedekah Selama Ramadhan Melalui Tradisi Qunutan
Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan mengatakan tumpeng memiliki banyak arti. Bukan hanya bentuk nasinya, melainkan dari berbagai lauk tersedia di dalamnya,salah satunya adalah daging.
“Contoh saja ayam yang mewakili hewan yang hidup di darat, dan ada ikan mewakili hewan yang hidup di air. Setiap lauk tumpeng ini mewakili makna dari setiap elemen yang ada,” terang Ria, seperti yang dikutip Okezone, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Tradisi Rebo Wekasan di Kampung Pamatang
Ria melanjutkan bahwa saat ini banyak kesalahpahaman yang dikakukan seseorang mengenai nasi tumpeng. Biasanya masyarakat kerap memotong pucuk tumpeng sebagai simbolis. Namun sebenarnya kebiasaan ini mematahkan makna yang ada pada nasi tumpeng itu sendiri.
“Sebenarnya ini salah, justru tumpeng ini mewakili dari semua doa dan harapan yang diminta. Kalau pucuk tumpeng dipotong, tandanya seperti memotong doa dan harapan yang diminta. Jadi cara makannya itu dikeruk saja dengan sendok dan jangan dipotong,” tuntasnya. (Ahmad/Red)