Bingar.id – Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Desmon J Mahesa mendapat mandat penuh dalam menentukan arah Partai Gerindra dalam pusaran Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020 di Empat Kabupaten/Kota yang ada di Banten.
Mandat itu, diberikan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo saat menghadiri perayaan HUT Gerindra Ke-12 di Provinsi Banten di rumah aspirasi Desmond J Mahessa, Kota Serang, Minggu (16/2/2020).
Edhy meyakini, DPD Gerindra sudah menentukan langkah dalam Pilkada nanti, oleh karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Mentri Perikanan dan Kelautan itu memasrahkan urusan Pilkada pada DPD Banten.
“Pilkada kita sudah punya mekanisme, saya yakin ketua DPD sudah melaksanakan langkah-langkah. (Wajib Kader) Enggak, terserah beliau (Desmon),” kata Edhy kepada awak media.
Menurut Edhy, Pilkada di Empat daerah di Tanah Jawara tidak terlalu sulit, jika berkaca pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2020, karena Partai besutan Prabowo Subianto mendapat suara terbanyak di Provinsi Banten.
“Saya yakin, saya lihat, kekompakan ini yang perlu dipertahankan dan saya yakin pilkada tidak terlalu sulit,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPD Gerindra Banten, Desmon J Mahesa mengatakan, sejauh ini Gerindra Banten sudah menempuh berbagai mekanisme di penjaringan baik pendaftaran, wawancara hingga diskusi atau debat publik. Selanjutnya nanti partai akan melakukan survei baik di masyarakat maupun di internal partai.
Hasil itu nantinya akan menjadi bahan pertimbangan partai untuk menentukan siapa yang akan diusung. Termasuk juga mempertimbangkan masukan ada atau tidaknya partai politik lain yang sudah memberi dukungan kepada bakal calon.
“Dari survei yang muncul, akan kita undang lagi satu-satu. Untuk melihat, mereka sudah punya partai belum. Kalau mau jadi bupati, partai pendukungnya belum jelas, gimana?. Ini hanya pertimbangan-pertimbangan. Kalau sudah punya, tentu kita lihat dari survei, mungkin nggak dia menang,” katanya.
Gerindra Banten Pilih Bersikap Rasional
Desmond mengutarakan, partainya akan memilih bacalon kada secara rasional meski arahan dari DPP jelas memerintahkan untuk memprioritaskan kader Partai.
Meskipun begitu, kata dia, bila ada bakal calon yang lebih mumpuni dari eksternal, partainya siap untuk mendorong kadernya maju menjadi wakil.
“Kita tidak mengangkat calon, karena kita rasional. Karena apa, perintah partai, kader. Tapi kalau ada yang nomor 1, bupati walikota, yang lebih punya kapasitas, nggak apa-apa kita nomor 2,” bebernya.
Dilanjutkannya, jika di Pilkada tidak ada calon yang mumpuni maka Gerindra akan mengembalikan pilihan ke masyarakat. Tentunya akan mengusung kader sendiri sebagai calon bupati/walikota untuk berkoalisi dengan Partai Politik lain.
“Kalau nggak ada, itu biar dilihat masyarakat. Bermanfaat nggak untuk kemasyarakatan. Kalau nggak, kita dorong sendiri. Kerjasama dengan yang (parpol) lain, kita bisa maju (koalisi) sendiri,” tandasnya. (Fauzan)