PANDEGLANG, BINGAR.ID – Talas Beneng, sebelumnya hanya dipandang sebagai tanaman liar, namun kini umbi-umbian asli Kabupaten Pandeglang ini bisa mendunia.
Beberapa petani di Kabupaten Pandeglang sudah mulai lakukan budidaya talas beneng dan sudah mampu melakukan ekspor ke bebrapa negara.
Saat ini tercatat sebanyak 7 workshop yang bergabung di dalam CV. Putra Petani Gunung Karang yang berlokasi di Kampung Cilaja Desa Cilaja Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang.
“Saat ini baru ada tujuh workshop yang dari Kecamatan Ciomas, Kelurahan Juhut, Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo. Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Jiput, Kecamatan Sobang, Kecamatan Cisata dan Kecamatan Cibaliung,” kata Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang, Ardi Maulana, Sabtu (19/9/2020).
Ia mengaku, saat ini permintaan ekspor begitu tinggi. Namun, petani belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan tersebut.
Karena, untuk saat ini sudah ada lima negara yang menampung hasil panen beneng dari Kabupaten Pandeglang.
Diceritakannya, dari kelima negara yang meminta untuk pengiriman talas beneng berbeda-beda.
“Daun kering 200 ton dalam satu bulan itu ke Australia dan Selandia Baru. Untuk India Umbi Gaplek 40 ton perbulan, sedangkan ke Turki 50 ton satu bulan. Dan tepung nya di kirim ke Malaysia 50 ton perbulan,” ucapnya.
Ia mengaku, saat ini meski dilakukan perluasan untuk tanaman talas beneng. Karena, bisa mengurangi angka penganggguran di Kabupaten Pandeglang.
“Meski belum bisa besar untuk memberikan honor. Tapi, setidaknya bisa meneyrap tenaga kerja dan ada sedikit pemasukan . Karena teknis kerjanya pun tidak berat. Dan ini meski dikembangkan lagi agar bisa lebih banyak pengangguran yang bisa bekerja,” tandasnya. (Syamsul/Red)