SERANG, BINGAR.ID – Nama Tubagus Chasan Sochib begitu melekat diingatan masyarakat Banten pada umumnya. Semasa hidupnya, Chasan Sochib dikenal sebagai mantan pejuang dan pengusaha.
Nama pria kelahiran Padarincang, Serang, tahun 1930 itu mulai berkibar melalui perusahaan CV Sinar Ciomas yang didirikan pada1970-an. Kemudian Chasan melebarkan jaringan dengan masuk kancah politik melalui Partai Golkar.
Chasan meninggal dunia 30 Juni 2011 dan dimakamkan secara militer. Jauh sebelum meninggal dunia, salah satu tokoh pendiri Banten ini pernah berpesan kepada anak-anaknya untuk peduli terhadap pembangunan bidang keagamaan.
Hal itu diakui oleh Ratu Tatu Chasanah yang merupakan putri kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Chasan Sochib dan Wasiah dalam acara Silaturahim Akbar keluarga besar Syekh KH. Muhammad Thohir Pelamunan dengan keluarga besar Tb Chasan Sochib, Jumat (21/8/2020).
“Sebelum keluarga kami masuk ke pemerintah, ayahanda berpesan, agar kami mengurus pesantren. Dekat dengan para ulama,” kata Tatu.
Baca Juga : Gandeng Hanin Dhiya, Alffy Rev Buktikan Kekayaan Budaya Indonesia Dalam Nada
Tak heran, selama menjabat sebagai Bupati Serang, Ratu Tatu punya program prioritas bidang keagamaan. Seperti pemberian hibah dan dukungan kegiatan keagamaan sebesar Rp5,7 miliar, insentif 6.190 guru madrasah diniyah Rp14,85 miliar, insentif 8.686 guru ngaji Rp 10,42 miliar, pembangunan pondok pesantren, dan insentif guru TPQ Rp 1,39 miliar.
Kemudian anggaran keagamaan lainnya di Bagian Kesra hingga Rp 6,1 miliar dan beasiswa bagi 212 penghafal Alquran. Pemkab Serang juga telah menghibahkan tanah untuk MAN 1 Serang hingga 11 ribu meter persegi, untuk MTs Serang seluas 5ribu meter persegi, dan hibah tanah untuk Kemenag seluas 5 ribu meter persegi.
Setelah diberi amanah di pemerintahan, perintah dan amanah orangtuanya tersebut, sangat melekat di hati Ratu Tatu.
“Sekarang di pemda, pesan dari orangtua semakin melekat, kami harus lebih serius lagi mengurus pesantren dan semakin dekat dengan ulama. Maka Pemkab Serang kemudian punya program rehabilitasi pondok pesantren,” ujarnya.
Baca Juga : Hari Jadi Pandeglang Dalam Kajian Data dan Sejarah
Setiap tahun, program rehabilitasi pondok pesantren dari Pemkab Serang terus meningkat. Pada 2018 pembangunan untuk 5 ponpes dengan anggaran Rp 981 juta. Tahun 2019, 13 pondok pesantren dengan anggaran Rp2,6 miliar. Tahun ini 20 pondok pesantren dengan anggaran Rp4 miliar.
“Semoga Allah memberikan kemudahan, meluruskan niat saya untuk terus meningkatkan anggaran untuk pondok pesantren. Termasuk kami terus menggulirkan program beasiswa untuk penghafal Alquran,” pungkasnya. (Syamsul/Red)