Perumdam Bingung Cari Biaya Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air di Penyangga KEK Tanjung Lesung

Perumdam Tirta Berkah Pandeglang

Tiga Nama Rebutan Kursi Dirut Perumdam Tirta Berkah Pandeglang. (Dok. Bingar)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan perpipaan distribusi utama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, diperkirakan selesai tahun ini.

Instalasi air bersih di daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung itu rencananya akan mengairi sekitar 8.000 saluran atau setara 36.000 jiwa yang tersebar di 10 desa dan 4 kecamatan, meliputi Kecamatan Panimbang, Sukaresmi, Angsana, dan Patia.

Baca juga: 8.000 Rumah di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung Akan Dialiri Air Bersih

Pembangunan proyek berkapasitas produksi 100 liter per detik itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang.

Namun demikian, Perumdam mengaku bingung untuk membiayai pengelolaan sarana tersebut. Sebab setelah dihitung, Perumdam membutuhkan biaya sekitar Rp8,2 miliar. Sementara mereka mengaku belum mampu untuk mendanai sebesar itu.

“Setelah selesai, dibutuhkan anggaran biaya sekira Rp8,2 miliar untuk pengelolaannya. Berdasarkan hasil hitungan biaya estimasi mengoperasikan IPA SPAM KSPN,” kata Direktur Perumdam Tirta Berkah Pandeglang Euis Yuningsih, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Setelah Rusun dan Instalasi Pengolahan Air, Kemen PUPR Bangun Pengamanan Pantai di Tanjung Lesung

Euis menjelaskan, biaya itu termasuk untuk pembangunan jaringan pipa tersier kepada pelanggan. Maka saat ini pihaknya mengaku sedang mengajukan usulan biaya kepada Kementerian PUPR.

“Kalau saat ini dari Kementerian PUPR baru jaringan pipa utama sedangkan ke jaringan pipa tersiernya belum. Oleh karena itu kita sedang mengajukan biayanya,” katanya.

Euis berharap, Kementerian PUPR merealisasikan usulan Perumdam. Mengingat fasilitas itu diakuinya memiliki peran penting untuk menghadirkan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

“Apalagi IPA SPAM KSPN ini untuk membantu mengatasi krisis air bersih di 10 desa dan 4 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Sehingga kami melakukan jemput bola mengajukan permohonan biaya untuk pembangunan jaringan pipa tersiernya,” katanya.

Baca juga: Bila Juni 2022 Tidak Ada Penyesuaian Tarif Air Bersih, Pemda Harus Siap Subsidi Perumdam

Kepala Bagian Keuangan Perumdam Tirta Berkah Kabupaten Pandeglang Hendi Kusmawan menambahkan, usulan biaya sedang diajukan kepada Kementerian PUPR.

“Kalau estimasi ajuan untuk jaringan pipa pembagi distribusi ke pelanggan kurang lebih Rp8,2 miliar. Untuk sambungan sekitar 5.000 pelanggan,” katanya.

Hendi menegaskan, anggaran biaya itu termasuk kebutuhan mendesak karena melihat kondisi keuangan Perumdam belum mencukupi. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan biaya dari pusat.

“Oleh karena itu kita ajukan sebelum bangunan IPA SPAM selesai. Hal itu dilakukan agar ketika sudah selesai dan diserahkan ke Perumdam sudah bisa mengelolanya karena memang kita tidak mengharapkan bangunan IPA SPAM menjadi monumen sementara karena tidak adanya biaya,” katanya. (Ahmad)

Berita Terkait