Peringati Sumpah Pemuda, F-PTK Banten Gelar Kegiatan Tanam Terumbu Karang

F-PTK Terumbu Karang

Relawan lingkungan menanam terumbu karang disekitar Pulau Liwungan menggunakan 70 rak laba-laba sebagai media tanam. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 70 Rak Laba-Laba, atau media tanam bibit Terumbu Karang, berhasil ditanam di sekitar Pulau Liwungan oleh Komunitas Anak Pantai Cipanon, dan sejumlah warga Kampung Nelayan Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (28/10/2021).

Kegiatan Penanaman Terumbu Karang dengan sistem transpalansi tersebut, merupakan agenda rutin dari Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten. Kali ini, F-PTK bersama Laz Harfa dan PT. Telkom Indonesia Regional II Banten dengan programnya BUMN Peduli Lingkungan.

Baca juga: F-PTK Rangkul Puluhan Komunitas Rehabilitasi Terumbu Karang

“Berbarengan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93 tahun ini, kami (F-PTK) bersama Laz Harfa dan PT. Telkom Indonesia Regional II Banten, dan belasan warga dari Kampung Nelayan Cipanon, Panimbang, melakukan Gerakan Penanaman Terumbu Karang di seputaran Pulau Liwungan, dengan motto Satukan Tekad, Bangkitkan Semangat, Tumbuhkan Terumbu Karang,” jelas Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna.

Nurwarta mengatakan, kegiatan Penanaman Terumbu Karang kali ini, juga menjadi salah satu bahan kajian sejumlah mahasiswa dari Untirta Banten untuk bahan skripsi yang mengusung judul Pemmberdayaan Masyarakat dalam Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) yang dilakukan F-PTK Banten.

“Kegiatan Rehabilitasi Terumbu Karang kali ini, juga menjadi bahan kajian para mahasiswa dari Untirta Banten dalam menyusun skripsinya. Karena memang, kegiatan semacam ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana berbasis lingkungan, yang benar-benar harus kita lakukan sedini mungkin,” tambahnya.

Baca juga: Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang Harus Berkelanjutan

Dikatakannya juga, Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang, atau kegiatan Transplantasi Terumbu Karang tersebut, selain upaya Mitigasi Bencana, juga sebagai upaya mendukung Sustainable Livelihood disamping Pengembangan Wisata Bahari.

“Ini adalah bagian dari upaya kita untuk me-mitigasi bencana, serta mendukung pembangunan wisata bahari, karena program reboisasi, atau penghijauan didasar laut, terkadang lalai, berbeda dengan kegiatan reboisasi atau penghijauan lahan darat, atau hutan gundul,” pungkasnya. (Aditya/Red)

Berita Terkait