PANDEGALNG, BINGAR.ID – Penderita HIV AIDS di Kabupaten Pandeglang mengalami lonjakan yang signifikan ditahun 2020. Selama tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat jumlah penderita HIV AIDS mencapai 62 orang.
Angka itu meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Soalnya tahun lalu jumlah penderitanya hanya sebanyak 35 orang. Jika diakumulasikan sejak tahun 1998, jumlah penderita HIV AID di Kota Badak kini mencapai 250 orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Baca juga: 1 Desember, Diperingati Sebagai Hari AIDS Sedunia
“Untuk di Kabupaten Pandeglang saat ini kami lebih kesasaran penemuan kasus yang mudah untuk dites HIV. Jadi salah satu faktor yang risiko harus dites HIV itu adalah, ibu hamil, penderita Tibi, dan orang yang mempunyai prilaku khusus yang risiko, seperti pekerja seks,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Pandeglang, Kartirini kepada Bingar, Selasa (1/12/2020).
Dia menerangkan, dari data yang didapat, penderita HIV AIDS lebih didominiasi oleh usia produktif, yakni 25 sampai 49 tahun yang terbagi menjadi 6 kelompok.
Baca juga: 30 Warga Lebak Kembali Terjangkit HIV/AIDS
“Kasus HIV AIDS berdasarkan kelompok risiko pada tahun 2020 pertama ada kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) mencapai 54 persen, pasangan suami istri 21 persen, Biseksual 3 persen, penasun (Pengguna NAPZA Suntik) 2 persen, Heteroseksual 14 persen dan lain-lain 6 persen,” bebernya.
Kartini menjelaskan, untuk menangani HIV AIDS di Pandeglang, tahun 2020 pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp200 juta.
“Untuk tahun 2020 ini mendapat anggaran sekitar Rp200 juta. Namun karena ada pandemi, di-refocusing jadi Rp16 jutaan. Dan ini kami gunakan untuk pelatihan teman-teman Puskesmas supaya bisa melakukan pemeriksaan dan konseling pada penderita HIV,” katanya.
Baca juga: Ribuan Orang di Banten Kena HIV AIDS, 403 Diantaranya Meninggal Dunia
“Dan juga ada pemeriksaan secara mobile ke tempat-tempat sasaran yang memiliki risiko. Kalau pengobatan penderita HIV di rumah sakit gratis, mulai dari perawatan dan obatnya,” tandasnya. (Syamsul/Red)