TANGERANG, BINGAR.ID – Demi membangun kesetaraan pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang me-launching 79 sekolah inklusi. Mengusung tema Aku Kamu dan Kita Semua Sama, sekolah inklusi ditujukan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya, bagi mereka Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Diketahui, sekolah inklusi merupakan sekolah-sekolah reguler yang juga menerima ABK. Melalui sekolah ini, baik anak berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa.
Baca juga: Puluhan Guru di Kota Tangerang Dapat Pelatihan Pendidikan Inklusi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengungkapkan, untuk tahap awal Dindik meluncurkan 79 sekolah inklusi. Diantaranya, 13 Taman Kanak-Kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD) dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Namun, hingga saat ini sebenarnya sudah ada 303 ABK yang bersekolah di sekolah reguler, serta sudah aktifnya 118 guru berkompeten yang tersebar di Kota Tangerang,” ungkap Jamaluddin, dalam keterangan resminya, Jumat (21/5/2021).
Lanjutnya, melalui program sekolah inklusi Pemkot Tangerang berharap dapat mempercepat kesuksesan program wajib belajar 12 tahun. Selain itu, meningkatkan mutu pendidikan dan menekan angka putus sekolah.
Baca juga: Pastikan Kesiapan PTM di Banten, Sekolah Diminta Lakukan Simulasi dan Evaluasi
“Dindik pun akan berkoordinasi dengan Provinsi Banten dan sejumlah universitas di Kota Tangerang untuk tindak lanjut sekolah inklusi ini. Pasalnya, dengan segala kekurangan dan kelebihan, semua anak punya potensi untuk sukses. Dengan itu, mereka harus punya fasilitas pendidikan hingga SMA dan bangku perkuliahan untuk sama-sama menggapai cita-citanya,” tegas Jamaluddin.
Hingga saat ini, dijelaskan Jamaluddin Dindik baru masuk tahap sosialisasi dan pembukaan. Sementara, tahap pelatihan akan masuk di Juni melalui daring. Selanjutnya masuk pada tahap pendampingan di Juli dan Agustus.
“Semoga dengan ini, dapat mewujudkan kota inklusi, dengan kesetaraan pendidikan tanpa rerkecuali. Jadi tidak ada perbedaan terhadap hal sekolah, tanpa perbedaa mari bergandeng tangan demi mutu pendidikan di Kota Tangerang. Anak-anak berkebutuhan khusus juga punya andil untuk memajukan Kota Tangerang,” tutupnya.
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Picu Angka Putus Sekolah dan Perkawinan Anak
Sementara para kepala sekolah dan guru menyambut baik kesetaraan pendidikan, melalui sekolah inklusi ini. Seperti yang diungkapkan Edih, Kepala SDN Cipondoh 3 yang mengaku disekolahnya sudah ada beberapa ABK, yang selama ini sudah mendapat hak kesetaraan pendidikan tersebut.
“Namun, melalui keseriusan program dari Pemkot Tangerang ini, para guru bisa mendapat pelatihan dan pengarahan khusus, untuk menangani para ABK. Sehingga, ilmu dan pembentukan para ABK bisa lebih maksimal sesuai yang dibutuhkan para ABK,” katanya. (Sajid/Red).