Pemkab Pandeglang Siap Support Rencana Investasi PT BAS di Pandeglang

PT BAS

Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta (kiri), Dirut PT BAS Uneh Junaedi (kanan). Adytia

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Target Investasi PT Banten Agung Sarana (PT BAS) di wilayah Banten Selatan, dengan membangun Bandara Internasional Prabu Tajimalela dan Kota Satelit Ujung Kulon, yang rencananya akan berada di dua kecamatan di Pandeglang itu, direspon positif oleh para pemangku kebijakan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.

Seperti diakui Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, yang menurutnya, rencana investasi PT BAS di wilayah Banten Selatan, khususnya di Sobang dan Panimbang, Pandeglang, sangatlah luar biasa, terlebih rencana itu dengan membangun Bandara dan Perhotelan.

Baca Juga : Awal 2025, PT BAS Siap Bangun Bandara Internasional Tajimalela Ujung Kulon

“Ini sungguh luar biasa, kami menyambut baik rencana Investasi yang akan dilakukan oleh PT BAS di Kabupaten Pandeglang ini, dan kami siap mensupport hal-hal yang jadi kebijakan dari Pemkab Pandeglang ini,” ungkap Fahmi, Jumat 8 November 2024.

Dikatakannya juga, beberapa hari kemarin PT BAS telah melakukan ekspose terkait rencana investasinya tersebut, yang salah satunya yakni akan membangun Bandara Internasional Tajimalela dan Kota Satelit Ujung Kulon.

“Kemarin PT BAS telah melakukan ekspose rencana investasinya. Atau telah memberikan gambaran kaitan program kedepannya, serta kaitan mekanisme perizinan dalam investasi tersebut,” tambahnya.

Baca Juga : Dengan Target Investasi Rp2.041 Triliun, Pandeglang Selatan Akan Jadi “Kota Satelit”

Akan tetapi menurut Sekda Pandeglang ini, bahwa rencana investasi PT BAS yang akan membangun Bandara Internasional dan Kota Satelit Ujung Kulon tersebut. Regulasi perizinannya tidak hanya dari Pandeglang saja.

“Karena kaitan bandara, ini perizinannya harus dari pemerintah pusat. Dari Kementerian Perhubungan serta dari pihak terkait lainnya. Atau dengan kata lain, butuh keterlibatan semua pihak, baik dari pusat, provinsi, maupun Pandeglang ini,” tegas Fahmi.

“Dan setelah regulasinya selesai, baru laporan ke pimpinan. Kalau kemarin kita (unsur jajaran Pemkab Pandeglang dan mengundang dari provinsi) mendengarkan niatan mereka rencana investasi,” tutupnya.

Baca Juga : Investasi dan Optimalisasi PAD Jadi Isu Strategis Rancangan Awal RKPD Pandeglang 2025

Sementara Direktur Utama PT BAS Uneh Junaedi mengatakan, rencana investasi perusahaannya tersebut, diharapkan bisa berjalan dengan baik, dan mendapat dukungan penuh baik dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, maupun masyarakat, khususnya dalam upaya membuka akses transpotasi udara, dengan membangun Bandara Internasional.

“Rencana pembangunan Bandara Internasional Tajimalela dan Kota Satelit Ujung Kulon, akan membutuhkan luas lahan kurang lebih 1500 hektar, dengan target lahan milik masyarakat, dengan sistem pembebasan dan relokasi,” jelas Uneh.

“Maka itu, dalam upaya pembebasan lahan, serta merelokasi warga yang lahannya akan dijadikan landasan Bandara dan kawasan Kota Satelit tersebut. PT BAS siapkan anggaran sekitar 10 Triliun, dengan target pembebasan di lima desa, yakni Desa Mekarsari dan Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang dan Desa Pangkalan, Desa Kutamekar, dan Desa Bojen, di Kecamatan Sobang,” pungkasnya. (Adytia)

Berita Terkait