https://ceksertifikat.sucofindo.co.id/columb/ https://verdok.sucofindo.co.id/ventilasi/ https://verdok.sucofindo.co.id/ciak/ https://eproc.approperti.co.id/files/ https://verdok.sucofindo.co.id/prison/ https://playerunknowns.net/
Pemkab Pandeglang Klaim, Anak Penderita Gizi Buruk di Mekarjaya Sudah Ditangani Sejak Lahir

Pemkab Pandeglang Klaim, Anak Penderita Gizi Buruk di Mekarjaya Sudah Ditangani Sejak Lahir

M Dudu

Sejumlah pihak dari tim kesehatan, tim deea, maupun dari tim kesehatan dari Pemkab Pandeglang, saat kunjungi M Dudu, bocah penderita Gizi Buruk dari Mekarjaya, Pandeglang. Istimewa

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang merespon pemberitaan yang ada di media massa, terkait Muhamad Dudu, salah seorang anak berusia 8 tahun asal Kampung Cibatung, Desa Medong, Kecamatan Mekarjaya, Pandeglang, yang mengalami gizi buruk sejak lahir.

Respon itu disampaikan Nandar Suptandar, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (Diskominfosantik) Pandeglang. Yang menurutnya, bahwa putra Nurdiansyah (39) itu, tidak mengalami gizi buruk sejak lahir.

Baca Juga : Ironi, Anak 8 Tahun Warga Mekarjaya Alami Gizi Buruk Seumur Hidupnya

Menurutnya, hal itu ia dapatkan informasinya ketika meminta keterangan terkait Muhamad Dudu (8), pada tim kesehatan dari Puskesmas Mekarjaya, maupun dari tim kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

“Muhamad Dudu ini lahir pada tahun 2016, dan saat akan lahiran, orang tuanya Nurdiansyah membawa istrinya ke Paraji. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda untuk lahir, yang kemudian di bawa ke Bidan Desa di Desa Medong,” jelas Nandar, Rabu 11 September 2024.

Baca Juga : 9 Kebiasaan Makan yang Berisiko Buruk Bagi Kesehatan

“Saat di bidan desa, istri Bapak Nurdiansyah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk proses persalinannya. Tetapi, tetap tidak ada kemajuan bayi akan lahir. Selanjutnya, Bidan Desa berkoordinasi dengan Puskesmas Mekarjaya dan RSUD Berkah, untuk dirujuk,” sambungnya.

Di hari itu juga menurutnya, dilakukan operasi SC di RSUD Berkah Pandeglang. Saat bayi lahir, dokter menduga Hidrosefalus, kemudian menganjurkan untuk dirujuk ke RSUD Banten, yang selanjutnya dilakukan operasi.

Setelah Dudu selesai menjalani operasi dan rawat inap, tambah Nandar, keluarga membawanya pulang ke rumah. Selama di rumah, Dudu dilakukan pemantauan oleh tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya dan di bantu saat akan kontrol.

Baca Juga : Kondisi 450.004 KK di Kabupaten Serang Didata, Tatu Minta OPD Ikut Pendataan

“Pada tahun 2019-2020, Dudu tidak menjalani kontrol kembali ke RS, karena saat itu masa pandemi Covid-19, akan tetapi masih dalam pemantauan Tim Kesehatan Puskesmas Mekarjaya. Dudu baru dirujuk untuk kontrol kembali ke RSUD Berkah, di bulan Maret 2021, dan dalam pendampingan Tim Kesehatan Puskesmas. Bahkan, pihak Desa Medong juga turut membantu,” paparnya.

Masih menurut Kepala Diskomsantik, bahwa pada saat di RSUD Berkah, Muhamad Dudu diperiksa dan dilakukan CT Scan. Setelah rujukan tersebut, Dudu diketahui tidak ada perkembangan seperti pada anak seusianya, dan didiagnosa gizi kurang.

Tahun tersebut bantuan silih berganti berdatangan, baik dari Puskesmas, Desa Medong, Kecamatan, maupun Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial,

Adapun bentuk bantuan, berupa susu pertumbuhan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Bantuan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Selain itu, Nurdiansyah yang merupakan guru ngaji, mendapatkan bantuan Insentif dari Desa.

Ditambahkannya juga, bulan Juni 2023 pasien di rujuk Kembali ke RSUD Banten, dengan diagnosa Pneumonia dan Gizi Buruk. Bahkan, sempat menjalani rawat jalan dan rawat inap, dan sampai masuk Ruang PICU karena pencernaan bermasalah yang mengakibatkan inteks makanan berkurang.

Dari hasil pendampingan tersebut sampai dengan Juli 2024, Dudu mengalami penurunan berat badan dan terlihat kesehatannya menurun.

“Tim kesehatan hanya bisa memantau dan berkoordinasi dengan Desa dan Kecamatan, untuk membantu Dudu,” tutupnya. (Adytia)

Berita Terkait

Berita Terbaru