Pemkab Pandeglang Hitung Ulang Nilai Kerja Sama Pulau Popole 

Popole

Pulau Popole di Kecamatan Labuan akan kembali dilelang untuk dikelola investor. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan menghitung ulang nilai kerja sama Pulau Popole yang berada di Kecamatan Labuan. Penilaian ulang ini dilakukan untuk menarik minat investor.

Pasalnya sejak diumumkan akan diswastanisasi dua tahun lalu, pulau tersebut belum ada peminat. Diduga, nilai kerja sama yang ditetapkan terhadap Pulau Popole terlalu tinggi.

Baca Juga : Setelah Liwungan, Kini Popole Akan Dilelang Pemkab Pandeglang

“Rencananya di bulan Februari tim dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Serang akan nilai ulang, ya,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Pandeglang, Yahya Gunawan Kasbin, Senin (3/2/2025).

Dia menjelaskan, semula KPKNL menetapkan nilai kerja sama untuk Pulau Popole sebesar Rp1 miliar. Namun karena masih dianggap tinggi, maka Pemerintah Daerah belum membuka lelang untuk Pulau Popole.

Baca Juga : KKN 11 UNMA, Tanam 1000 Mangrov di Pulau Popole Pandeglang

“Kemarin masih terlalu tinggi, ya masih belum kami rilis juga karena hampir sama hitungannya dengan waktu kami menilai Pulau Liwungan. Waktu itu kan Pulau Liwungan di penilaian pertama kontribusi tetapnya diangka hampir Rp2 miliar,” ucapnya.

“Kami rasa hasil penilaian KPKNL ini terlalu besar, kami punya kekhawatiran tidak ada yang berminat sehingga kami minta dinilai kembali. Nah dipenilaian kedua itu diangka Rp1 miliar. Kami masih berdiskusi lagi,” ujar Yahya.

Baca Juga : Mahasiswa Biologi UIN SMHB Gelar Kuliah Lapang di Gunung Pulosari

Oleh karenanya, pada tahun ini BPKD meminta KPKNL menghitung ulang nilai kerja sama yang ideal untuk pulau seluas 228 ribu meter persegi itu. Dia berharap penilaian ulang di tahun ini, bisa menghasilkan nilai yang lebih realistis sehingga bisa mendatangkan investor.

“Namanya bisnis kan, mereka (investor) juga perlu memperhitungkan berapa keuntungan yang bisa mereka peroleh. Kalau hanya memenuhi kewajiban kontribusi tetap ya mungkin keberatan para investornya,” tutur dia.

Yahya menambahkan, jika dianalisis, potensi Pulau Popole tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk pariwisata, tetapi juga perniagaan. Salah satunya dia menilai, Pulau Popole cocok dijadikan untuk docking kapal karena berdekatan dengan objek vital PLTU Banten 2 Labuan.

“Di awal hanya diperhitungkan untuk pariwisata. Nah kalau kami lihat kondisinya sepertinya tidak bisa tok hanya untuk pariwisata. Makanya kami tambahkan di sana pemanfaatannya tidak hanya untuk pariwisata, tapi juga bisa untuk niaga,” jelas Yahya. (Ahmad)

Berita Terkait