Pemerintah Kembali Panen Raya di Panimbang Seluas 66 Hektare

Panen Raya Panimbang

Panen raya padi seluas 66 hektare dilakukan di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang kembali melakukan panen raya padi, yang kali ini dilokuskan di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kamis (9/3/2023).

Panen raya padi di lokasi ini, merupakan rangkaian dari panen raya padi nusantara 1 juta hektare yang dilakukan serentak di 30 provinsi, 131 kabupaten kota se-Indonesia.

Baca juga: Puncak Panen di Pandeglang Seluas 19.638 Hektare

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nasir mengatakan, panen padi nasional di Desa Mekarsari yang dikelola Kelompok Tani Tani Mukti seluas 66 hektare.

“Berdasarkan hasil ubinan bersama Badan Statistik provitasnya kurang lebih 7,8 ton/hektare,” kata Nasir.

Dia menyebut, dalam satu Desa Mekarsari yang akan dipanen seluas 1.227 hektare. Dan selama bulan Maret ini Kabupaten Pandeglang sudah melakukan tiga kali penen raya.

Baca juga: 2022, Luas Panen Padi di Banten Diperkirakan Capai 338,45 Ribu Hektare

“Sebelumnya di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, dan sekarang di Kecamatan Panimbang. Hingga akhir Maret Pandeglang memanen padi di lahan seluas 20.447 hektare. Bahkan hingga April Pandeglang masih akan panen seluas 7.600 hektare,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban menilai, meski lokus panen padi nusantara kali ini merupakan daerah yang rawan banjir, namun hal itu tidak jadi halangan dalam peningkatan produktivitas pangan.

“Di sini rawan banjir tapi tetap produktif lahannya. Kami harap kedepan Kementerian PUPR juga ikut berpartisipasi dengan melakukam sodetan pada aliran Sungai Cilatak yang menjadi sumber penyebab banjir,” ujarnya.

Baca juga: Musim Panen Raya, Pemerintah Diminta Stabilkan Harga Gabah

Tanto menerangkan, selama ini Pandeglang menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan sumbangsih kurang lebih 1 persen produktivitas pangan nasional. Maka Tanto meminta alih fungsi lahan harus menjadi perhatian khusus.

“Kami harap lahan yang produktif tidak dialih fungsikan karena akan menguragi persentasi lahan produktif yang ada di Pandeglang. Kita terus sosialisasikan kepada masyarakat,” tutup Tanto. (Ahmad)

Berita Terkait