Pasokan Dihentikan, Petani Budidaya Bandeng Kesulitan Dapatkan Benih

Petani Budidaya Bandeng Keluhkan Sulitnya Mendapat Benih Ikan (Istimewa)

SERANG, BINGAR.ID Sedikitnya 300 petani budidaya Bandeng di Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Tanara, Kabupaten Serang, keluhkan sulitnya mendapatkan benih. Karena, sejak mewabahnya Covid-19, pengiriman dari Bali, dihentikan sementara.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang menyarankan, agar para petani budidaya Bandeng di wilayah Serang Utara itu, beralih sementara menanam atau membudidaya Nila. Sehingga, tetap ada produksi yang dapat dihasilkan.

Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo menegaskan, budidaya Bandeng air payau sebetulnya sangat menjanjikan.‎ Karena penjualannya sangat mudah, apalagi kualitas bandeng dari Kabupaten Serang bagus, tidak bau lumpur.

“Pemasarannya juga tidak sulit. Bisa dijual ke Jakarta. Bandeng Serang tidak bau lumpur, lebih gurih dibanding dengan Bandeng dari luar Serag seperti Lampung, Jawa Tengah, Indramayu dan Cirebon.” kata Suhardjo, Minggu (19/4/2020).

Semenjak Covid-19 mewabah ujarnya, para petani budidaya Bandeng kesulitan mendapatkan benih. Sementara, di wilayah Kabupaten Serang, belum ada pembenihan Bandeng.

“Pembenihan Bandeng pusatnya masih di Bali, didaerah Gondol. Dulu pernah ada pembenihan punya Balai Provinsi Banten di Banten Selatan, fasilitas cukup bagus, tapi hancur diterjang tsunami Selat Sunda akhir tahun 2018 lalu,” tambahnya.

Akibat sulitnya mendapatkan benih Bandeng, pihaknya mendorong para petani budidaya ikan Bandeng untuk beralih sementara ke Budidaya Nila. Beberapa petani-pun sudah diajak berlatih ke Karawang.

“‎Di Karawang ada pembenihannya, punya UPT-nya KKP. Jadi nanti kita ambil benih kesana, sudah ada MoU. Berapa kebutuhan kita, nanti disuplay,” pungkasnya. (Fauzan/Red)

Berita Terkait