Pascabanjir Pandeglang, Anak-anak dan Lansia Rentan Terpapar 4 Penyakit Ini

Penyakit pascabanjir

Seorang ibu dan anaknya di Kecamatan Patia sedang menerobos banjir yang terjadi beberapa hari lalu. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Meski banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang sudah surut, namun masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi berbagai penyakit yang muncul pascabanjir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Samsudin menuturkan, ada empat penyakit yang biasa muncul usai banjir. Meliputi penyakit kulit, diare, gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan DBD. Biasanya, penyakit-penyakit itu mudah menjangkit kalangan anak-anak dan lansia.

Baca juga: Pandeglang Kembali Dilanda Banjir, Tujuh Kecamatan Terdampak

“Yang paling rentan terpapar adalah usia lanjut dan anak-anak karena saat banjir mereka malah berenang sehingga lebih rentan terjadi penyakit kulit dan diare karena memang air cuci tangan untuk makan tidak bersih dan banyak bakteri. (Tapi) untuk diare masih bisa ditangani,” katanya, Kamis (10/3/2022).

Dinkes sudah menyiagakan posko disetiap Puskesmas yang wilayahnya terdampak banjir dengan memberikan pengobatan gratis. Bahkan sejauh ini Dinkes belum menerima laporan adanya penyintas banjir yang terpapar DBD.

“Pascabencana belum ada laporan. Untuk upaya yang sudah dilakukan, kami sudah melakukan berkala terutama yang terdampak banjir dengan pemeriksaan kesehatan juga pemberian obat bagi yang sudah mengeluh misalnya penyakit kulit, diare, dan ISPA,” bebernya.

Baca juga: Banjir di Pandeglang Akibat Pendangkalan Sungai Ciliman dan Cilemer

Hanya saja dia tetap mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penularan DBD yang paling rawan. Apalagi musim hujan masih berlangsung. Kewaspadaan itu beralasan, karena angka masyarakat yang terjangkit DBD pada bulan Februari meningkat mencapai 24 kasus, lebih tinggi dari bulan Januari yang hanya tercatat 4 kasus.

“Saat ini belum ada kasus terjangkit DBD, baru Januari dan Februari yang ada kasus DBD. Kami juga tetap mengerahkan petugas DBD di Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik nyamuk terutama di genangan air. Meningkatnya kasus DBD saat Februari karena faktor cuaca, mengingat masuk musim hujan,” jelas Samsudin.

Baca juga: Dituding Tak Maksimal Tanggulangi Penyakit, Begini Pembelaan Pemkab Pandeglang

Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat terutama yang berada di lokasi rawan banjir untuk waspada dan rutin membersihkan lingkungan yang terdapat genangan air.

“Tapi kami di Puskesmas juga sudah mengingatkan petugas untuk melakukan pemeriksaan jumantik di masing-masing rumah,” tutupnya. (Ahmad)

Berita Terkait