SERANG,BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKKP) meresmikan Pasar Mitra Tani (PTM) atau Toko Tani Indonesia Center Daerah (TTICD) di Gedung DKPP, Kamis (1/7/2021).
Pembentukan PTM merupakan upaya Pemkab Serang memfasilitasi distribusi dan pemasaran hasil pertanian dari Gabungan Kelompok Tani atau Kelompok Tani (Gapoktan/Poktan).
“Ini upaya kita untuk menyambungkan antara produsen dengan konsumen jika dalam kondisi pandemi produsen susah untuk memasarkan, konsumen pun susah untuk mencari bahan yang masih segar dan harga terjangkau,” ujar Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo.
Baca juga: Dua Tujuan Pasar Tani di Pendopo Bupati Serang
Dibukanya Pasar Mitra Tani juga sebagai upaya Pemkab Serang supaya terjadi keuntungan kedua pihak baik produsen, petani, kelompok tani dan juga konsumen yakni untuk masyarakat Kabupaten Serang dan sekitarnya.
“Termasuk karyawan dan karyawati, ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemkab Serang,” paparnya.
Suhardjo juga menjabarkan, Pasar Mitra Tani menyiapkan sepuluh bahan pokok meliputi bawang merah, cabe keriting, cabe hijau, sayur-sayuran, telor, daging, dan kueh olahan.
“Minimal kita siapkan sepuluh bahan pokok. Kedepan baik online atau offline akan dilayani nanti kerjasama dengan Gojek jika ada dukungan dari pusat agar free ongkirnya, jika ada pemesanan lebih dari dua bahan sembako akan kita antar,”jelasnya.
Baca juga: Petani Talas Beneng Pandeglang Kewalahan Penuhi Pasar Ekspor
Nanti kedepannya, Suhardjo memastikan PTM atau TTICD akan membuka cabang-cabang yang dinamakan Toko Mitra Tani Kabupaten Serang di 29 kecamatan dan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kita akan kerjasama dengan koperasi yang ada di OPD untuk membuat Pasar Mitra Tani. Seluruh gapoktan atau poktan semua akan kita libatkan, jadi bukan hanya di kecamatan dan dinas, Kabupaten Serang di provinsi pun kita buka toko pasar tani,” terangnya.
Suhardjo berharap, Toko Tani Indonesia Center Daerah atau TTICD Kabupaten Serang menjadi penghubung antara produsen dan konsumennya dan pemangkasan rantai pasok pangan memutus mata rantai dari berapa segmen harga di pasaran.
“Kita potong agar harga pun tidak terlalu tinggi, sehingga tidak merugikan konsumen atau produsen atau petaninya,” tutupnya. (Syamsul/Red)