Pandeglang Kirim Desa Bandung Bersaing di Lomba Desa Tingkat Regional

Desa Bandung

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban (baju batik) bersama Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadihaarja (baju putih) saat menghadiri Lomba Desa Tingkat Regional. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang ditunjuk mewakili Provinsi Banten dalam Lomba Desa Tingkat Regional. Hasil sementara dari penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Desa Bandung masuk lima besar.

“Walaupun daerah tertinggal yang terentaskan, Pandeglang bisa bersaing dengan daerah maju. Untuk program tahun 2023, Desa Bandung akan jadi pilot project di Pandeglang,” kata Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Ikan Mas Sinyonya, Primadona Asal Kecamatan Banjar

Dikatakan Tanto, momentum ini sangat berharga, sebab pertama kalinya Kabupaten Pandeglang menjadi wakil Banten pada kegiatan lomba tingkat regional.

“Kesan kami pertama kalinya desa di Pandeglang bisa tampil di nasional. Kami harap semua desa bisa didorong oleh kementerian dan provinsi,” harapnya.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menerangkan, tujuan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan pembangunan secara menyeluruh di masyarakat serta peningkatan Sumber Daya Manusia yang diandalkan dalam menyongsong perubahan teknologi yang terus berkembang setiap saat.

Baca juga: Re-Aktivasi Bale Budaya untuk Pemajuan Kebudayaan di Pandeglang

“Kegiatan lomba desa dan kelurahan Tingkat Regional Tahun 2022 terbaik ini untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat desa dan kelurahan,” katanya saat Lomba Desa Tingkat Regional yang diadakan di kantor Kemendagri Bina Pemerintahan Desa lantai 2, Senin (5/9/2022).

Sementara Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadihaarja menyebutkan, ada tiga bidang penilaian dalam lomba desa, meliputi bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

“Pasca lomba desa ini tidak terlalu ambisi untuk jadi juara, yang pasti pada penilaian kegiatan ini adalah kegiatan nyata konkrit yang secara nyata dan faktual dilakukan di Desa Bandung,” tutupnya. (Ahmad)

Berita Terkait