Pandeglang Akan Terapkan Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup

Ilustrasi pendidikan lingkungan hidup. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pendidikan Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang mengaku akan menerapkan Mata Pelajaran (Mapel) Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada tahun ajaran 2022/2023.

Mulok ini merupakan bagian dari pendidikan kebencanaan terhadap siswa SD agar mengetahui potensi maupun cara mitigasi bencana yang ada di lingkungannya.

Baca juga: Kurikulum Pendidikan Kebencanaan Diminta Segera Diajarkan

“Ini menjadi kebutuhan, bukan hanya saat bencana saja bahwa di sekolah mesti mengenal lingkungannya. (Jadi) mulai tahun ajaran baru kami merencanakan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup sesuai topografi sekolah,” ujar Sekretaris Dindikpora Pandeglang, Sutoto, Kamis (17/2/2022).

Dia menjelaskan, untuk tahap awal, pelajaran Mulok ini akan diimplementasikan bagi siswa kelas 4 sampai 6 SD. Nantinya Mulok tersebut akan melibatkan tidak hanya lembaga yang mengurusi bencana, tapi juga komunitas penggiat lingkungan.

“Jadi kita mulai tahun ajaran 2022/2023, kami mulai dari siswa SD Kelas 4-6,” sebutnya.

Baca juga: F-PTK Banten dan Dindikbud Pandeglang Gagas Pendidikan Karakter Pelestari Terumbu Karang

Namun demikian, tidak semua sekolah akan menerapkan Mapel Mulok itu, melainkan akan diterapkan secara bertahap. Sebab Dindikpora masih melakukan pendekatan secara persuasif mengingat pembiayaan pelajaran tersebut akan diserahkan ke sekolah masing-masing.

“Walaupun tidak serentak, tapi secara bertahap akan mulai pendidikan lingkungan ini menjadi muatan lokal di Pandeglang. Pendekatan kami bersifat persuasif, mengajak saja. karena kalau serentak terkesan dipaksakan dan hanya program tinggal program,” jelasnya.

Baca juga: Empat Fokus Kebijakan DAK Nonfisik Tahun 2021 di Bidang Pendidikan

Yang jelas, Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ini nantinya akan direplikasi untuk kemudian diterapkan dijenjang SMP.

“Program ini akan melibatkan sejumlah pihak, termasuk penggiat lingkungan. Ini akan kami replikasi ditahun berikutnya baru masuk ke SMP,” tutup Sutoto. (Ahmad)

Berita Terkait