PANDEGLANG, BINGAR.ID – Demi menyiasati harga minyak goreng yang masih tinggi, Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, mengolah sendiri minyak kelapa atau klentik menjadi minyak goreng.
Mereka memproduksi minyak goreng dengan memanfaatkan ketersediaan kelapa yang cukup melimpah di wilayah tersebut. Cara yang digunakan pun masih tradisional, dengan memanfaatkan tenaga manusia.
Baca juga: Demi Minyak Goreng Murah, Ibu-ibu di Ciruas Rela Berdesakan
“Karena ibu-ibu di masyarakat kami itu panik harga minyak goreng tinggi, terus saya berinovasi untuk kembali lagi ke zaman dulu nenek moyang kita dulu bikin minyak dari kelapa. Tidak ada salahnya lah kita membuat minyak goreng dari kelapa untuk memperingan ekonomi kita juga gitu,” jelas Ketua PKK Kelurahan Cigadung, Neng Eha, Kamis (30/6/2022).
Dia mengungkapkan, olahan minyak kelapa itu nantinya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bila ada lebihnya, akan dibagikan ke warga sekitar yang membutuhkan. Bahkan dia mengaku akan memproduksi dengan jumlah yang lebih besar apabila ada pesanan.
“Hasil produksi minyak kelapa ini untuk digunakan memasak sehari-hari selain itu sisanya dibagikan ke orang yang membutuhkan, kedepannya sih hasil produksi minyak ini mau dijual kalau ada pemesanannya,” imbuhnya.
Baca juga: Diskoperindag Awasi Peredaran Minyak Goreng, Cegah Panic Buying dan Penimbunan
Sementara Camat Karangtanjung, Ratu Tanti Darmiasih mengapresiasi kegiatan ibu-ibu PKK dalam memproduksi minyak goreng dari kelapa. Menurutnya, kegiatan tersebut salah satu bentuk pemberdayaan.
Apalagi persoalan minyak goreng sampai saat ini belum juga usai walaupun harganya sudah diturunkan. Sebab, sebagian masyarakat masih menganggap harga saat ini terlalu tinggi. Dia berharap, kegiatan tersebut dapat mendukung peningkatan ekonomi keluarga.
“Yang pastinya saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK dan yang pastinya dengan adanya kegiatan ini juga mendukung peningkatan ekonomi keluarga,” pujinya. (Ahmad)