SERANG, BINGAR.ID – Bulan September 2022, nilai ekspor Provinsi Banten alami penurunan sebesar US$1,12 miliar menjadi US$1,11 miliar. Penurunan itu setara dengan 0,73 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Dody Herlando mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya ekspor komoditi hasil minyak dan gas yang cukup signifikan, yaknis sebesar 59,43 persen dibanding Agustus 2022, dari US$43,90 juta menjadi US$17,81 juta.
Baca juga: Nilai Ekspor di Kabupaten Tangerang Sentuh Rp22 Triliun
“Serta tidak adanya kegiatan ekspor pada komoditi minyak mentah pada bulan Agustus dan September 2022,” terangnya dalam pres rilisnya via daring, Selasa (1/11/2022).
Namun begitu dia menguraikan, ekspor pada komoditi nonmigas justru meningkat sebesar 1,67 persen dari US$1,07 miliar pada Agustus 2022 menjadi US$1,09 miliar pada September 2022.
“Nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2022 berasal dari golongan barang alas kaki yaitu mencapai US$233,54 juta. Disusul oleh plastik dan barang dari plastik, serta besi dan baja dengan nilai ekspor masing-masing sebesar US$88,90 juta dan US$83,16 juta,” bebernya.
Baca juga: Ekspor Industri Pengolahan Indonesia Naik 18,06 Persen
“Ekspor nonmigas September 2022 mengalami peningkatan pada semua sektor, yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor pertambangan dan lainnya,” imbuh Dody.
Selain ekspor, aktivitas impor Banten pada September lalu juga ikut anjlok. Nilai impor Banten September 2022 turun 9,04 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,49 miliar menjadi US$1,36 miliar.
“Impor migas pada September 2022 turun 15,92 persen dari US$630,72 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$530,31 juta. Hal yang sama terjadi pada komoditi nonmigas, yaitu adanya penurunan nilai impor sebesar 3,99 persen menjadi US$825,66 juta apabila dibanding bulan sebelumnya,” ucapnya. (Ahmad)