PANDEGLANG, BINGAR.ID – Nasib empat SDN di Kabupaten Serang yang terdampak pembangunan Tol Serang-Panimbang belum juga jelas. Pemerintah masih menimbang-nimbang lokasi yang tepat untuk merelokasi empat sekolah tersebut.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Serang, Ade Ariyanto menyebut, empat SDN yang terdampak tol itu berada di Kecamatan Kragilan dan Cikeusal. Meski pembangunan tol telah berjalan, namun Pemkab Serang belum memutuskan di mana lahan relokasi bagi SDN tersebut.
“Bahwa untuk relokasi SDN terdampak belum bisa disimpulkan titiknya sampai saat ini. Oleh karena itu pada hari ini sengaja melakukan survei lokasi untuk melihat beberapa opsi. Salah satu tujuannya. ingin menyimpulkan bahwa pembangunan sekolah agar cepat dilakukan oleh Wika. Sebab waktu sudah mendesak dan ada beberapa opsi yang disurvei,” kata Ade, Rabu (21/10/2020).
Dia menjelaskan, sebelumnya tahun 2018 lalu, Pemkab sudah menerbitkan SK Bupati Serang terkait lahan relokasi keempat SDN. Akan tetapi di perjalanan terdapat beberapa kendala lantaran kondisi lahan yang ditetapkam curam sehingga perlu dirumuskan kembali.
“Sebetulnya titik awal jadi kesepakatan dan sudah tertuang di SK bupati tapi pas dilihat kita tidak bisa diam saja karena dari cost awal konstruksi saja sudah berapa meter (harus diurug-red). Memang dari kontur itu memerlukan besi biaya tinggi, akses juga kurang. Saya pikir lahan di sini opsi lain masih ada yang kosong yang penting tidak jauh dari pemukiman,” ujarnya.
Oleh karena itu, data hasil survei kali ini akan dihimpun untuk mencari opsi yang menguntungkan semua pihak.
“Nanti akan dirapatkan dan diputuskan titik a b, tidak lama-lama agar tidak menghabiskan waktu kita, ini sudah Oktober. Kita target 2021 sudah dipakai,” tandasnya.
Adapun empat bangunan SDN yang terkena dampak proyek strategis nasional itu meliputi SDN Cipete di Kecamatan Kragilan, SDN Inpres, SDN Cilayangguha dan SDN Seba yang berada di Kecamatan Cikeusal. (Syamsul/Red)