PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kabupaten Padeglang menjadi daerah yang paling diminati wisatawan selama libur lebaran Idulfitri 1443 Hijriah. Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan selama satu pekan mencapai 472.082 kunjungan, tertinggi di Provinsi Banten.
Namun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang mengingatkan Pemkab Pandeglang tidak berbesar kepala. Sebab meski kunjungan wisatawan terbilang tinggi, tata kelola pariwisata Pandeglang masih perlu pembenahan.
Baca juga: Pandeglang Paling Diminati Wisatawan Selama Libur Lebaran
“Tahun ini bisa dibilang lebih baik dari sisi jumlah kunjungan. Kebetulan diuntungkan pula dengan kebijakan libur ASN dan anak sekolah. Tapi Kedepannya kalau Pandeglang mau semakin membaik, Pandeglang banyak dikunjungi orang luar, sebaiknya Pandeglang fokus membuat klaster atau destinasi ungulan supaya setiap tahun ada sesuatu yang baru,” pesan Ketua PHRI Pandeglang, Widiasmanto, Kamis (12/5/2022).
“Kedua, tata kelola maupun sentral kuliner atau pusat oleh-oleh boleh dibilang agak susah dan terbatas. Ini sebetulnya peluang yang baik,” imbuhnya.
Baca juga: PPKM Perburuk Pariwisata, PHRI Ancang-ancang Kibarkan Bendera Putih
Apalagi Widi menilai, tingginya jumlah kunjungan pelancong itu dinilai belum diimbangi dengan peningkatan ekonomi masyarakat secara umum. Padahal potensi untuk meraup pendapatan dari tingkat kunjungan itu sangat besar.
“Kalau jumlah kunjungan wisatawan bisa mencapai 400 ribu, masalahnya ini membelanjakan semua tidak? Kalau mereka bisa membelanjakan uangnya ke pelaku usaha wisata, ini kan luar biasa perputaran uangnya,” ucapnya.
“Sekarang dibalikkan, dari 400 ribu itu, apakah mereka juga membelanjakan itu yang menjadi pemasukan pelaku usaha atau Ekraf (ekonomi kreatif)? Itu juga nanti berapa persen yang masuk PAD? Itu mestinya juga dibaca, bukan hanya sebagai angka kuantiti, tapi kualitasnya juga,” sambung Widi panjang lebar.
Baca juga: Kembali Kunjungi Agrinex, Sandiaga Uno Bawa Optimisme Kebangkitan Pariwisata Pandeglang
Oleh karenanya Widi mengingatkan pemerintah untuk lebih serius mengelola pariwisata daerah. Otoritas terkait harus bersinergi dalam memetakan kawasan mana yang menjadi potensi besar.
“Kalau mau membangun destinasi, itu ada kefokusan dari lintas sektor, harus dikeroyok. Jangan kesannya masing-masing. Sebab Pemkab targetnya meningkakan penyerapan tenaga kerja, perpuatan ekonomi, dan PAD. Sekarang PR nya bagaimana mencari sumber PAD itu,” tandasnya. (Ahmad)