Menu MBG di Pandeglang Diganti Takjil Selama Ramadan

Kurma

Ilustrasi menu takjilan berbuka puasa. (Freepik)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pandeglang, Banten, dipastikan tetap berjalan selama bulan Ramadan. Hanya, menu yang disajikan akan diganti dengan takjilan dan bisa dibawa pulang oleh siswa untuk berbuka puasa.

“Tetapi bentuk makanannya disesuaikan. Siswa akan menerima makanan kering seperti kurma, roti, telur, dan susu,” ucap Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Pandeglang, Doni Hermawan, Selasa (4/3/2025).

Baca Juga : Irna Tinjau Uji Coba MBG Perdana di Pandeglang

Menurut Doni, menu yang diberikan adalah makanan yang bisa bertahan hingga waktu berbuka.

“Pola makanannya kering agar tahan lama. Untuk detail seperti takjil, kami masih menunggu laporan lengkap,” katanya.

Ia memastikan pelaksanaan MBG akan tetap dipantau setelah siswa kembali masuk sekolah pada Kamis (6/3/2025).

Baca Juga : Akibat Kurang Syarat Administrasi di Penyedia, Uji Coba MBG di Pandeglang Kembali Ditunda

“Nanti setelah masuk, kita cek untuk memastikan MBG berjalan sesuai rencana,” katanya.

Pembagian MBG tetap dilakukan di pagi hari, menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang sekolah yang lebih cepat selama Ramadan.

“Saat ini ada sekitar 3.900 siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP, dan SMK yang menerima MBG, terutama yang lokasinya dekat dengan dapur umum, jadi enggak perlu repot,” ucap Doni.

Baca Juga : Pelaksanaan MBG di Pandeglang Kembali Diundur, Ini Alasannya

Sementara, Perwakilan Humas Yayasan Dapur Umum Program MBG Kecamatan Menes, Guruh Gunawan membenarkan, program MBG di Kecamatan Menes tetap berjalan selama Ramadan. Namun, menu yang disajikan mengalami perubahan. Jika biasanya berupa nasi dan lauk pauk, kini diganti serupa dengan takjil.

“Iya, menunya diganti takjil. Isinya kurma, buah, susu, dan bubur kacang hijau. Yang jelas enggak ada nasi,” ujarnya.

Guruh menjelaskan, Yayasan Dapur Umum Kecamatan Menes hanya bertanggung jawab atas distribusi MBG di wilayahnya, dengan sasaran sekitar 30 sekolah penerima manfaat.

“Kami hanya melayani satu kecamatan, sekitar 30 sekolah. Kalau di Kecamatan Labuan beda lagi,” katanya. (Ahmad)

Berita Terkait