Menjelang Ramadhan, Produksi Ayam Potong Melimpah Tapi Sulit Menjual

Produksi Ayam di Kabupaten Serang Melimpah, Namun Peternak Ayam Kesulitan Dalam Penjualan (Istimewa)

SERANG, BINGAR.ID – Dua pekan menjelang bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, produksi ayam ternak di Kabupaten Serang, Banten mengalami peningkatan. Meski demikian, para peternak ayam mengalami kesulitan dalam penjualan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, saat ini, para peternak ayam mengalami over produksi, karena penjual ayam potong di Kabupaten Serang banyak yang berhenti saat pandemi virus corona atau Covid-19. Sehingga para peternak mengalami kerugian.

“Pedagang ayam pada berhenti, karena enggak ada yang beli. Yang belanja agak kurang, seharusnya ayam di panen. Ini enggak dipanen, sampai ada yang per ekor dua kilogram,” kata Suhardjo, Minggu (12/4/2020).

Menurut Suhardjo, kerugian over produksi tersebut, karena para peternak ayam harus terus memberi pakan, padahal ayam sudah maksimal pertumbuhannya.

“Jadi enggak imbang. Hanya kerugian di peternak, pedagang pasar tidak jualan. Karena jarang yang belanja ke pasar,” tambahnya.

Selain produksi ayam, sejumlah komiditi ikan ekspor juga mengalami hal serupa. Dimana, rajungan hingga kepiting harganya anjlok.

“Ini karena, ekspor terhenti, harganya jatuh. Harganya biasa Rp 80 ribu – Rp 100 ribu, sekarang paling Rp 20 ribu per kilogram. Karena cuma dijual lokal,” tuturnya.

Ditambahkannya, kondisi ini rawan terjadi gejolak pada nelayan. Sebab, mereka sulit menjual hasil tangkapnya.

“Kalau lokal, paling masih bisa dijual ke Serang dan Jakarta,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya akan terus  berupaya untuk menjaga stabilitas harga.

“Kalau harga tinggi, kita wajib menurunkan dan kalau harga jatuh, kami wajib untuk bisa meningkatkan harga jual. Itu fungsi kami,” pungkasnya. (Fauzan/Red)

Berita Terkait