Menjelang Ramadhan, Harga Telur Ayam Melambung

Basit, pemilik salah satu agen Telur Ayam di Pasar Badak Pandeglang beserta karyawannya, saat melayani pelanggan. Sendi

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Jelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasaran, mulai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, salah satunya harga Telur Ayam Broiler yang saat ini harganya melambung tinggi, hingga mencapai Rp31 ribu per kilogramnya.

Hal itu diakui Basit, salah seorang pemilik kios agen Telur Ayam Broiler yang ada di pasar Badak Pandeglang, mengatakan bahwa naiknya harga telur dipasaran, maupun di agen-agen, sudah terjadi sejak beberapa hari lalu, dengan kenaikan bertahap, mulai dari Rp27 ribu hingga Rp31 ribu perkilonya.

Baca Juga : Harga Sembako Melonjak, Cabai Merah Tembus Rp120.000

“Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak empat hari lalu, berawal dari harga Rp27 ribu per kilogram, sekarang harganya sudah mencapai Rp31 ribu per kilogram,” ungkap Basit, Sabtu 2 Maret 2024.

Menurutnya, dengan Kenaikan harga telur ayam yang cukup tinggi tersebut, diakuinya mulai ada penurunan pembeli. Bahkan banyak konsumen yang membeli telur ayam rusak, atau yang kondisinya sudah pecah, karena harganya relatif lebih murah, dikisaran Rp20 ribu per kilonya.

Baca Juga : Kapolres Pandeglang Sidak Harga Pangan di Pasar Badak Pandeglang

“Dengan mahalnya harga telur saat ini, banyak konsumen kita lebih memilih membeli telur yang kondisinya rusak, atau sudah pecah. Karena memang harga telur seperti ini jauh lebih murah dari pada membeli telur yang masih bagus. Telur seperti ini per butirnya paling Rp1000, atau Rp20 rubu per kilo,” akunya.

Baca Juga : Harga Minyak Goreng di Pasar Badak Pandeglang Mendadak Naik

Sementara itu Ny Tata, salah seorang pembeli telur yang berada di kios Basit, mengeluhkan dengan tingginya harga telur ayam saat ini. Pasalnya, ibu rumah tangga ini memiliki usaha makanan, yang bahan dasarnya dari telur ayam, sehingga dirinya terpaksa harus membeli telur, meskipun yang kondisinya telah pecah.

“Terpaksa saya harus beli telor yang sudah pecah, lumayan aja pak, harganya kan cuma Rp1000 rper butirnya. Dari pada saya harus beli telur yang masih bagus tapi mahal. Soalnya saya jualan telur gulung pak, dan makanan lainnya yang banyak membutuhkan telur,” ucapnya. (Sendi/Adyt)

Berita Terkait