PANDEGLANG, BINGAR.ID – Yayasan Lestari Alam Kita (Salaka) bersama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan PT Asahimas Chemical, mendampingi masyarakat Pandeglang untuk mengubah sampah plastik menjadi paving block.
Pelatihan pengolahan sampah ini dipusatkan di Depurasi Kekerangan, Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten. Tak hanya masyarakat, pelatihan ini juga diikuti berbagai organisasi, seperti Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, hingga Karang Taruna Desa Panimbang Jaya.
Baca Juga : DLHK Sosialisasikan Aplikasi Sistem Retribusi Sampah
“Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah serta menciptakan solusi berkelanjutan dalam menghadapi permasalahan sampah plastik khususnya di wilayah pesisir,” ujar Manajer Program Kelautan Yayasan Kehati, Toufik Alansar, Senin (28/10/2024).
Dia menuturkan, peserta diajarkan proses pengolahan sampah plastik, mulai dari pemilahan, pencacahan, peleburan plastik, hingga pencetakan menjadi paving block. Mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai jenis plastik yang dapat didaur ulang dan berbagai teknologi inovatif yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Baca Juga : Irna Ikut Aksi Bersihkan Sampah Pantai Teluk Usai Viral Lagi
“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen bersama antara Yayasan Kehati dengan mitra dalam menanggulangi isu sampah pesisir,” kata dia.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Onah Juanda berharap, masyarakat dapat mengubah sampah plastik yang selama ini menjadi masalah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
“Ini juga sebagai langkah nyata dalam mendukung program pengurangan sampah plastik di Banten,” ucap dia.
Baca Juga : Butuh Tanggul Atasi Sampah Teluk, Tapi “Haram” di Bangun Gunakan APBD Pandeglang
Salah satu peserta dari Kelompok Kompaksi, Asep Rustandi mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Dia juga berharap kelompoknya dapat menjadi penggerak pengelolaan sampah plastik menjadi paving block di wilayahnya.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat secara lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Pelatihan ini diharapkan juga dapat mengurangi permasalahan sampah,” ujarnya. (Ahmad)