LEBAK, BINGAR.ID – Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Lebak Selatan kesulitan mencari pupuk jenis urea. Padahal di wilayah mereka kini mulai memasuki musim tanam.
Namun mereka malah mengaku kesulitan dalam mencari pupuk jenis urea tersebut. Baik dari toko-toko kecil hingga ke distributor sekalipun.
Baca juga: Hindari Penyakit, Petani Cikeusik Berhasil Kembangkan Pisang Tanpa Jantung
“Tahun sekarang saja ini susah pupuk urea itu. Padahal sudah memasuki musim tanam lagi,” kata salah seorang petani asal Kecmatan Wanaslam, Enal, Senin (9/11/2020).
Ia menjelaskan, selain kesulitan mendapat pasokan pupuk urea, petani juga dihadapi dengan beredarnya informasi mekanisme pembelian yang berbeda. Enal menyebut, saat hendak membeli di toko langganannya, terdapat aturan baru yang harus ditempuh oleh petani.
“Pasalnya, setiap petani harus mengisi formulir terlebih dahulu dengan menyertakan luasan area pesawahan yang dimiliki. Namun, hal itu masih sebatas rumor yang beredar karena sampai saat ini peraturan itu belum juga diterapkan bahkan urea tidak kunjung terlihat di masing-masing toko pupuk,” keluhnya.
Baca juga: Melihat Sentra Ternak “Organik” di Kota Serang
“Katanya sih tidak ada dari sananya. Ada juga ribet harus mengisi formulir dahulu dan disesuaikan dengan jumlah luasan lahan pesawahan yang dimiliki petani. Tapi itu baru sebatas informasi saja karena belum ditetapkan,” terangnya.
Ia mengaku, saat ini dibeberapa toko yang biasa menjual pupuk hanya tersedia urea yang berukuran 5 sampai 7 kilogram saja dengan harga Rp10 ribu.
Padahal, biasanya dengan berat 50 kilogram dijual dengan harga sekitar Rp100 ribu sampai Rp105 ribu.
“Ada juga yang ukuran 5 sampai 7 kilo ada yang harganya Rp10 ribu. Kalau yang 50 kilo itu biasanya Rp105 ribu,” katanya. (Syamsul/Red).