Manuskrip Wawacan Banten Girang Dimodernisasi dalam Format Animasi

Wawacan Banten Girang

Tangkapan layar Wawacan Banten Girang yang kini disajikan dalam bentuk video animasi. (YouTube @accanagrapana)

SERANG, BINGAR.ID – Manuskrip Wawacan Banten Girang, baru-baru ini dialih wahanakan ke dalam bentuk video animasi. Proyek ini merupakan upaya kreatif untuk menghidupkan kembali warisan budaya nusantara dalam bentuk yang relevan bagi generasi masa kini.

Wawacan Banten Girang merupakan sebuah karya sastra lama berbentuk manuskrip kuno berisi cerita sejarah, nilai-nilai moral, dan petuah kehidupan yang berasal dari tanah Banten. Dengan menggunakan teknologi animasi 2D, cerita yang terkandung dalam manuskrip ini disajikan dalam visual yang memikat dan memiliki keunikan.

Baca Juga : Hari Peluk Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

Menurut sang komposer karya ini, Hasanudin, karya ini merupakan hasil adaptasi dan interpretasi dari karya sastra lama Wawacan Banten Girang dan diwujudkan dalam bentuk musik video animasi. Kemudian dikombinasikan dengan narasi tradisional dengan musik kontemporer bergenre Folktronika menghasilkan pengalaman estetis yang menarik dan edukatif.

“Proyek ini adalah hasil kolaborasi lintas disiplin antar seniman, baik animator, seniman bunyi, dsb. Kami ingin membawa cerita dari masa lalu yang bersumber dari karya sastra lama ke masa kini dengan pendekatan yang segar, tanpa kehilangan esensi budaya yang terkandung dalam manuskrip,” kata pria yang biasa disapa Acan ini, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga : Sejarah 6 Maret, Awal Terbentuknya Pasukan Kostrad

Dia mengatakan, tujuan utama dari proyek ini adalah upaya pelestarian budaya melalui medium yang dapat diakses oleh generasi digital. Musik video animasi ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk mengenalkan karya sastra lama dan tulisan Nusantara kepada masyarakat luas, khususnya kaum muda.

“Proyek ini juga merupakan program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2024 dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII,” ucapnya.

Dalam menyelesaikan proyek ini, Acan melibatkan berbagai pihak, diantaranya komunitas seni/budya, seperti kelompok Arkais Tones, Komunitas Kembali, Sanggar Pusaka Jati dan beberapa individu yang terlibat; penulis skrip, ilustrator, hingga animator dan komposer musik beserta pendukung musik (player instrument).

Baca Juga : Sejarah 1 Desember 1956, Mohammad Hatta Tanggalkan Jabatan Wakil Presiden

“Musik yang digunakan menggabungkan alat musik tradisional/etnik dengan elemen modern seperti synthesizer, untuk menciptakan harmoni lintas zaman,” ujar Acan.

Manuskrip Wawacan Banten Girang berisi 197 halaman, ditulis dengan huruf latin dan menggunakan Bahasa Jawa Banten (Buhun) yang berbentuk puisi (wawacan), terdiri dari 4 buah buku tulis yang dijadikan satu.

Karya Musik Video Animasi ini mencoba membingkai konflik yang hadir dalam cerita naskah secara singkat, baik konflik internal dan juga eksternal yang terjadi di kerajaan Banten Girang. Musik video animasi alih wahana Manuskrip Wawacan Banten Girang telah dirilis secara resmi pada 14 Desember 2024 melalui kanal YouTube @accanagrapana.

“Mari bersama-sama menjaga dan merayakan kekayaan budaya kita,” kata Acan yang menjadi penerima program FPK 2024 dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII ini. (Ahmad)

Berita Terkait

Berita Terbaru