Bingar.id
  • Pemerintahan
  • Ekbis
  • Sosbud
  • Politik
  • Opini
    • Citizen Journalism
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Features
  • Serba Serbi
  • Sport & Lifestyle
No Result
View All Result
Selasa, Januari 26, 2021
Bingar.id
  • Pemerintahan
  • Ekbis
  • Sosbud
  • Politik
  • Opini
    • Citizen Journalism
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Features
  • Serba Serbi
  • Sport & Lifestyle
No Result
View All Result
Bingar.id
No Result
View All Result
Home Sosbud

Sejarah 1 Desember 1956, Mohammad Hatta Tanggalkan Jabatan Wakil Presiden

Bingar by Bingar
Desember 1, 2020
in Sosbud
Mohammad Hatta

Mohammad Hatta (Historia)

BINGAR.ID – Lewat hasil sidang, DPR akhirnya menyepakti permintaan pengunduran diri Mohammad Hatta dari jabatan wakil presiden. Terhitung 1 Desember 1956, Hatta resmi mundur dari jabatan yang diembaninya selama 11 tahun.

Tercatat bukan hanya sekali Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden. Pada Senin 23 Juli 1956, Ketua DPR Sartono menerima kejutan karena mendapat surat pengunduran dari Hatta.

“Merdeka, dengan ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi,” begitulah isi surat tertanggal 20 Juli 1956 tersebut.

Baca juga: Ujung Perseteruan Sukarno dengan Presiden Prancis

Surat tertanggal 20 Juli 1956 itu, makin membuat Sartono terkaget-kaget, karena isinya permintaan mengundurkan diri Hatta.

Hubungannya dengan Presiden Sukarno yang mulai merenggang sejak Indonesia kembali ke negara kesatuan tahun 1950 menjadi alasan.

“Bagi saya yang sudah lama bertengkar dengan Soekarno tentang bentuk dan susunan pemerintahan yang efisien, ada baiknya diberikan fair chance kepada Presiden Soekarno untuk mengalami sendiri, apakah sistemnya itu akan menjadi suatu sukses atau suatu kegagalan,” tulis Hatta dalam buku yang berjudul Demokrasi Kita.

Baca juga: Sejarah Hari Pramuka, Sempat Dilarang Jepang

Setelah meletakkan jabatannya, Hatta sibuk menulis sejumlah buku. Hal ini menjadi angin segar bagi kalangan akademisi yang saat itu mesti melahap buku berbahasa asing.

“Dalam bulan ini juga beliau (Hatta) akan menyelesaikan karangan-karangannya mengenai pengetahuan ekonomi dan sosiologi, yang kemudian akan disusul dengan buku mengenai sejarah Indonesia. Bukankah kabar ini sangat menggembirakan? Sebab hanya sedikit sekali ekonom-ekonom kita yang mau membuang waktunya untuk mengarang buku-buku. Kebanyakan buku-buku yang harus kami pelajari tertulis dalam bahasa asing, yang sedikit banyak merupakan satu handicap,” kata pembaca Star Weekly, Thio Kiem Lian. (Red)

Source: GNFI
Tags: Mohammad HattaSejarah 1 DesemberSejarah Indonesia
ShareTweetSend

Related Posts

Hari Ibu

Lima Alasan Hari Ibu Selalu Diperingati Setiap 22 Desember

Desember 22, 2020
Next Post
HIV AIDS

Penderita HIV AIDS di Pandeglang Meroket, Didominasi Usia Produktif

POPULAR NEWS

  • Tak Terima Ditegur saat Ngapelin Janda di Cigeulis, Sekelompok Massa Lakukan Ini

    3820 shares
    Share 3820 Tweet 0
  • Densus 88 Antiteror Amankan Terduga Teroris di Pandeglang

    75 shares
    Share 75 Tweet 0
  • Pasien PDP Corona Asal Pandeglang Meninggal Dunia

    1715 shares
    Share 1715 Tweet 0
  • Warga Pandeglang Temukan Bayi Dalam Kondisi Memprihatinkan di Kebun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warung Nasi di Panimbang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp300 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tentang Kami | Redaksi | Kontak | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer

Copyright 2019 – 2020 © PT Bingar Mediatama Mandiri All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Ekbis
  • Sosbud
  • Politik
  • Opini
  • Citizen Jurnalism
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Features
  • Serba Serbi
  • Sport & Lifestyle

Copyright 2019 – 2020 © Bingar.id All Right Reserved