PANDEGLANG, BINGAR.ID – Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan pendampingan olahan Mangrove atau tanaman bakau secara online untuk masyarakat di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten.
Kampung yang terletak di Buffer Zone Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung itu memiliki potensi hutan mangrove yang luar biasa. Namun sayang, Mangrove yang berdiri di atas lahan seluas 6 hektar tersebut belum dimanfaatkan dengan baik.
Padahal, jika pohon Mangrove dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa yang tengah melakukan KKN-PPM di Desa Tanjungjaya, Panimbang tahun 2020 itu mengadakan program resep olahan makanan dan minuman dari Mangrove.
Baca Juga : Tahun Ini, KKP Akan Rehabilitasi 200 Lahan Mangrove
Diploma IV Pengelolaan Hutan UGM Yogyakarta, Faisal Nur Rahman mengatakan, pohon Mangrove merupakan tanaman yang memiliki fungsi perlindungan alam yang sangat besar terutama untuk ekosistem perairan.
“Pohon mangrove juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam produk, seperti makanan, minuman, maupun bahan tambahan tekstil serta bahan baku kosmetik atau farmasi,” kata Faisal, Sabtu (22/8/2020).
![](https://bingar.id/wp-content/uploads/2020/08/IMG-20200821-WA0070.jpg)
Dalam melakukan pendampingan olahan Mangrove tersebut, mahasiswa UGM memberikan resep makanan dan minuman yang bersumber dari literatur dan media sosial. Selain itu, mereka juga memberikan handsanitizer yang diolah dari pohon Mangrove.
Faisal berharap, pelaksanaan program tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk dapat mengolah pohon dan buah Mangrove menjadi makanan maupun minuman yang ada di buku resep yang sudah disusun.
“Masyarakat dapat memanfaatkan buah maupun daun Mangrove untuk olahan makanan maupun minuman yang sesuai dengan buku tersebut. Mereka juga dapat berinovasi dengan menciptakan olahan lain,” tutupnya.
Baca Juga : Jaga Ekosistem Laut, Pantai Kerang Tanam Ribuan Pohon Mangrove
Sementara penggiat konservasi pohon Mangrove, Deden Sudiana menambahkan,
dengan pemanfaatan daun maupun buah Mangrove tersebut akan mendorong masyarakat untuk menjaga pohon Mangrove, agar tetap tumbuh subur di lingkungan sekitar.
“Program ini dapat mendorong masyarakat Desa Citeureup untuk mau menjaga hutan Mangrove agar tetap terjaga kelestariannya dan dapat mendorong penambahan nilai ekonomi yang didapatkan dari hasil olahan buah dan daun Mangrove,” pungkasnya. (Fauzan/Red)