PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dalam rangka membudayakan gemar bersedekah, pada semua kalangan masyarakat secara luas, Yayasan Amanah Takaful (YAT) mengajak sejumlah Kepala Desa, maupun para Pimpinan Majelis Taklim (MT) yang ada di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, untuk membentuk MT Berta’awun.
Program MT Berta’awun yang digagas YAT tersebut, merupakan sebuah program inovatif dengan tujuan pemberdayaan Jamaah Majelis Taklim, khususnya dalam menumbuhkan rasa kebersamaan, atau bergotong royong, serta gemar bersedekah.
Baca Juga : Zakat Peserta Takafulink Disalurkan Melalui Amanah Takaful
“Program MT Berta’awun merupakan salah satu program inovasi dari YAT, dalam rangka menumbuhkembangkan sikap kebersamaan dan gotong royong, di tengah masyarakat, khususnya bagi para jamaah Majelis Taklim itu sendiri, dengan melakukan kegiatan gemar bersedekah,” ungkap Direktur YAT, H. Ade Abdurachman.
Dikatakannya juga, banyak manfaat yang bisa didapat dalam program MT Berta’awun, yang salah satunya yakni bisa membantu sesama, melalui anggaran kas MT Berta’awun yang dikumpulkan dari para jemaah MT, melalui kegiatan gemar bersedekah.
Baca Juga : Audiensi YAT Bersama Kemenag Pandeglang, Usung Program Pemberdayaan MT
“Kami berharap program ini dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Karena melalui program MT Berta’awun ini, kita bisa membantu warga, maupun anggota MT, baik itu santunan kematian, kecelakaan, biaya pengobatan, santunan yatim dan dhuafa, maupun bantuan permodalan usaha,” tambahnya.
H. Ade pun menegaskan, bahwa budaya gotong royong, maupun budaya kebersamaan dalam membantu tetangga, atau handai taulan di sebuah wilayah, khususnya di kampung – kampung tergolong cukup tinggi, dan telah menjadi budaya lokal. Akan tetapi dengan melembagakan kebersamaan, maupun bersedekah melalui MT Berta’awun, sistem manajemen kas MT bisa lebih terprogram.
“Kami percaya dan yakin, kalau budaya gotong royong dan kebersamaan di sini sebenarnya sudah ada, jadi tinggal kita tata dan benahi sistemnya saja. Yang semua kebersamaanya melalui patungan, atau sedekah ketika ada yang akan dibantu saja, tetapi melalui program MT Berta’awun, kita mulai tumbuhkan rasa cinta dan gemar bersedekah secara rutin, yang kemudian kita kumpulkan hasil dari sedekah anggota MT, sebagai uang kas yang bisa kita gunakan kapanpun, dan untuk apa pun,” jelasnya lagi.
Baca Juga : Peringati HUT Gerai Lengkong, YAT Bersama LP3H MA Luncurkan MA Card
Sementara itu Rohana, Kepala Desa Karya Buana, Kecamatan Cigeulis Pandeglang, yang juga Ketua Ikatan Kepala Desa se-Kecamatan Cigeulis, mengaku bahwa program MT Berta’awun terbilang cukup menarik dan baik, namun dirinya berharap, pihak YAT bisa lebih masif dan detail lagi dalam menjelaskan program tersebut pada warganya, terutama pada para jamaah MT.
“Secara garis besar, saya sangat menyambut baik program MT Berta’awun yang ditawarkan oleh YAT maupun dari kawan-kawan Ormas Perkumpulan Bodak Saung. Akan tetapi kita butuh membangun kepercayaan dulu pada masyarakat, kalau program MT Berta’awun ini bukan program penipuan, karena ini erat kaitannya dengan pengelolaan dana yang dikumpulkan dari masyarakat,” tegas Rohana.
“Maka itu, kami berharap kawan-kawan dari YAT bisa lebih jelas dan terperinci lagi, dalam menjelaskan program ini pada jamaah MT maupun masyarakat, sehingga mereka benar benar paham. Pasca pertemuan ini kita akan agendakan lagi pertemuan selanjutnya, dengan langsung melibatkan para pengurus MT maupun dengan para jamaah MT yang ada di desa kami,” pungkasnya. (Adytia)