PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang menyebut, saat ini petani lebih menginginkan supaya harga gabah meningkat dibanding mendapat bantuan sosial imbas Covid-19.
Pasalnya saat ini harga gabah dipasaran anjlok sehingga merugikan petani. Bahkan kerugian itu bisa mencapai jutaan rupiah.
Baca juga: Petani di Pandeglang Belum Terima Bantuan Covid-19
Ketua KTNA Pandeglang, Anton Khaerulsamsi mengungkapkan, saat ini harga gabah merosot diangka Rp3,600 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga jual gabah sempat diangka Rp4,600 per kilogram.
“Imbas dari Covid memang belum ada (bantuan) untuk petani. Tapi pada prinsipnya, petani mah yang paling utama bukan hanya bantuan, tapi hasil produksinya dibeli dengan baik,” jelasnya, Kamis (11/6/2020).
Baca juga: Petani Pandeglang Tak Tau Ada Program KUR Dari Pemerintah
Dia menilai, bantuan sosial hanya akan sia-sia bila harga jual gabah tetap anjlok. Sebab petani lebih senang apabila harga gabahnya bisa dihargai dengan layak.
“Petani mah yang penting harga gabahnya baik. Syukur-syukur kalau bantuan ada, tapi harus dibarengi dengan harga gabah. Sekarang biar pun diberi bantuan tapi harga gabah anjlok, sama saja,” jelasnya.
Baca juga: Irna Ingatkan Distan Untuk Maksimalkan Sosialisasi KUR ke Petani
Anton berharap, musim panen selanjutnya harga nilai jual gabah bisa meningkat. Dengan begitu, kesejahteraan petani ikut terangkat.
“Petani mah InsyaAllah sudah tahan yang penting fasilitas irigasi yang jebol segera diperbaiki,” pesannya. (Ahmad/Red).