Bingar.id – Tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten, ditambah lagi dengan semakin meningkatnya harga-harga di sejumlah pasar yang terus-menerus (Inflasi), akan berdampak pada berkembangnya sektor perekonomian di Provinsi paling ujung di Pulau Jawa ini.
Maka itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti sempat mengatakan, bahwa permasalahan pengangguran dan inflasi tersebut, adalah tangtangan terbessar bagi Provinsi Banten, baik untuk saat ini maupun kedepannya.
“Pengangguran dan Inflasi merupakan salah satu tangtangan bagi Provinsi Banten, untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan semaksimal mungkin. Sehingga dengan begitu, angka pengangguran dapat di perkecil dan menjadi sebuah jawaban bagi Banten dalam meningkatkan perekonomian kedepannya,” jelas Destry saat berkunjung ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, di Serang, awal bulan lalu.
Destry juga mengatakan, selain pengangguran. Banten juga memiliki tantangan inflasi, khususnya di sektor makanan yang dipengaruhi harga cabai dan bawang. Terutama pada saat hari-hari besar keagamaan, seperti di bulan puasa (Ramadhan), maupun pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, yang seperti menjadi kebiasaan kedua komoditas itu bisa membumbung tinggi harganya.
“Bank Indonesia menjadi concern, karena cabai adalah salah satu kontributor yang cukup besar di inflasi secara umum. Kami mempunyai klaster-klaster komoditas yang memang tujuannya bagaimana kita bisa menekan harga pangan agar bisa selalu stabil,” tambahnya.
Selanjutnya, bagaimana cara mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM yang selama ini menjadi penopang perekonomian di Provinsi Banten ini, dengan cara menjadikan pekerjaan rumah yang benar-benar harus diselesaikan.
“UMKM yang merupakan tulang punggung bagi perekonomian masyarakat, khususnya di Provinsi Banten ini, juga menjadi salah satu konsen kami. Maka itu kami berharap, bahwa peran kami dalam rangka mengembangan sektor UMKM bisa didukung oleh Pemerintah Provinsi Banten,” terang Destry.
Yang terakhir menurt Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini, yakni bagaimana mengembangkan dan menciptakan stabilitas pangan di Provinsi Banten. Maka itu, Destry berharap sinergitas semua kalangan, untuk bersama-sama menjaga harga pangan agar selalu stabil.
Dari data BPS yang sempat dihimpun per Agustus 2019, bahwa jumlah pengangguran yang ada di Provinsi Banten, mencapai 8,11% dari jumlah pendudduknya, atau sebanyak 490,8 ribu pengangguran. Diperparah lagi dengan melambatnya inflasi pada kuartal III 2019, dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada kuartal II di tahun yang sama, yang semula sebesar 3,72% menjadi 3,64% di Provinsi Banten ini. (Aditya)