CILEGON, BINGAR.ID – Masifnya pembangunan kawasan industri berdampak terhadap menyusutnya luasan lahan pertanian di Kota CIlegon.
Catatan terakhir pemerintah setempat, luas lahan pertanian kini hanya tersisa sekitar 1.500 hektare dari jumlah sebelumnya seluas 2.000 hektare.
Sekertaris Dinas (Sekdis) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, Damanhuri mengatakan, berkurangnya lahan pertanian di Kota Cilegon akibat kebutuhan untuk industri dan perumahan serta kebutuhan masyarakat Kota Cilegon.
Baca juga: Peringkat Realisasi Investasi di Banten, Cilegon Teratas Kota Serang Buncit
“Untuk luas lahan berkelanjutan itu, yang kemarin itu kurang lebih masih ada sisa sekitar 2.000 hektare. Kemudian, pada tahun ini sisanya itu tinggal 1.500 hektare,” kata Damanhuri, Selasa (7/9/2021).
Menurut Damanhuri, berkurangnya lahan pertanian akan berpengaruh terhadap hasil pangan di Kota Cilegon. Hal ini terlihat dari produksi padi. Petani kewalahan dalam memenuhi kebutuhan beras masyarakat Cilegon yang mencapai 50 ton per bulan. Sementara petani di Cilegon, hanya mampu memproduksi 20 ton beras setiap bulannya.
“Para petani baru mampu menyumbang kebutuhan beras sebanyak 20 persen, dari kebutuhan Kota Cilegon sebanyak 50 ton setiap bulanya. Sementara sisanya dipenuhi dari Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak, termasuk yang paling tertinggi itu dari Kota Cilegon,” bebernya.
Baca juga: Kemiskinan dan Pengangguran di Cilegon Meningkat Akibat Pandemi
Persoalan lain Damanhuri menambahkan, para petani di Cilegon saat ini masih berkutat pada kebutuhan makanan pokok seperti padi kacang dan melon yang sudah tersebar dibeberapa kecamatan di Kota Cilegon. Padahal dia menyebut, ada tiga kecamatan di Cilegon yang memiliki potensi hasil pertanian yang cukup besar, yakni Kecamatan Jombang, Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Purwakarta.
“Untuk petani itu, Kecamatan Cibeber, Jombang dan Purwakarta. Potensinya, padi, kacang tanah dan melon,” ucap Damanhuri.
Maka dari itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar dapat membantu para petani dalam memperluas lahan tani tersebut. (Aditya/Red)