PANDEGLANG, BINGAR.ID – Komisi X DPR RI menyebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah diterapkan sejak tahun lalu, belum bisa memenuhi harapan. Oleh karena itu, legislatif mendorong agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilakukan kembali namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Bahwa PJJ dianggap belum memenuhi harapan, sehingga ada tuntuan dari masyarakat untuk melakukan PTM lebih cepat namun dengan prokes yang ketat,” ujar Ketua Rombongan Komisi X DPR RI, Ferdiansyah usai membahas kesiapan PTM bersama Pemkab Pandeglang, di Ruang Garuda Pendopo Bupati, Kamis (2/4/2021).
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Picu Angka Putus Sekolah dan Perkawinan Anak
Dia menerangkan, ada sejumlah faktor yang membuat PJJ belum bisa memenuhi harapan. Misalnya soal infrastruktur sarana dan koneksivitas jaringan internet. Dia mengaku mendapat laporan dari Pemkab Pandeglang, bahwa masih banyak daerah di Pandeglang yang sulit mengakses internet.
“Mengenai infrastruktur sarana dan koneksitas dari 35 kecamatan, yang relatif baik di Pandeglang baru 13 kecamatan untuk sinyal dan konektivitas. Itu menjadi catatan kami bersama,” jelasnya.
Namun politisi Golkar itu menyarankan agar sebelum PTM benar-benar dilakukan, guru dan murid sebaiknya dipertemukan lebih dulu supaya menumbuhkan hubungan emosional. Lalu setelah itu, bisa PTM bisa diimplementasikan dengan cara terbatas melalui pengaturan jam belajar.
Baca juga: Nadiem Akui PJJ Sebabkan Banyak Siswa Putus Sekolah
“Saya sarankan untuk ditemui saja dulu antara guru dan siswa agar ada ikatan emosional. Karena jangan sampai guru dan murid tidak saling mengenal saat luring dilaksanakan,” sarannya.
“Kita harus memperhatikan tentang sirkulasi di lingkungan kelas. Alangkah baiknya kalau sekolah punya halaman yang cukup luas. Cuma masalahanya tidak semua sekolah punya. Maka tadi kami sarankan untuk melakukan evaluasi, 2 jam untuk SD, 3 jam untuk SMP, dan 4 jam SMA,” tutupnya. (Ahmad/Red)
