PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kementerian Sosial (Kemensos) menemukan sebanyak 7.443 Kepala Keluarga (KK) yang terdata sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap pertama di Kabupaten Pandeglang tidak tersalurkan.
Hal itu disampaikan Inspektur Jendral (Irjen) Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Pramudya Surya Dharma saat bertemu dengan Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Pendopo Bupati, Kamis (25/6/2020).
“Hasil yang diperoleh dari turun langsung ke lapangan untuk BST tahap I melalui PT. POS yang tidak tersalurkan kurang lebih 7.443 dari total penerima 84.558,” sebut Pramudya.
Beberapa faktor yang menyebabkan tidak tersalurkannya BST tahap I itu, diantaranya karena tidak layak, keluarga tidak di temukan atau pindah, penerima meninggal atau tidak ada, dan mendapatkan Bansos lain.
Oleh karena itu, dia meminta Pemda Pandeglang segera buat data usulan pengganti untuk BST tahap I yang tidak tersalurkan.
“Karena alasan itulah BST yang melalui PT. POS tahap pertama sudah tidak dapat dicairan, agar dibuat data pergantian agar kuota itu terpenuhi,” tegasnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan terima kasihnya atas temuan dari Kemensos itu. Dia pun meminta Kemensos untuk bisa terus mendampingi Pemkab Pandeglang dalam penyaluran Bansos.
“Kami mohon saran dan masukan, sehingga program ini tidak tercederai. Mohon koreksinya seperti apa, InsyaAllah akan kami perbaiki,” ungkap Irna.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan pergantian data yang diperoleh dari kecamatan.
“Saat BST tahap I tidak dapat disalurkan tentu akan ada kriteria alasannya, biasanya kecamatan memberikan laporan penghapusan sekaligus dengan data penggantinya,” tandas mantan Camat Cimanuk itu. (Ahmad/Red).